Perlukah Bayi Mengikuti Kelas Baby Gym?

18 September 2024 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi ikut kelas baby gym. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Bayi ikut kelas baby gym. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Setiap bayi perlu mendapatkan stimulasi yang tepat sesuai tahapan usia untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya. Namun terkadang orang tua kebingungan dan khawatir stimulasi yang dilakukan di rumah tidak cukup optimal.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, banyak orang tua yang membawa anaknya ke baby gym. Sebab baby gym diyakini memberikan stimulasi yang tepat sesuai usia anak dan terukur. Baby gym juga idealnya dilakukan oleh orang yang terlatih dan terbiasa memegang bayi.
Di baby gym, bayi akan mendapat berbagai stimulasi mulai dari tummy time, stimulasi sensori seperti mengenal tekstur, warna, dan suara. Selain itu juga ada stimulasi motorik halus dan motorik kasar, mulai dari memegang benda, menggenggam benda, meraih mainan, merangkak, berdiri, dan seterusnya, sesuai tahapan perkembangan si kecil.
Lantas, apakah setiap bayi idealnya dibawa ke baby gym?

Kata Dokter soal Penting atau Tidaknya Bayi Ikut Baby Gym

Bayi ikut kelas baby gym. Foto: Shutterstock
Menurut Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Neurologi IDAI, dr Amanda Soebadi, Sp.A(K), M.Med(ClinNeurophysiol), boleh-boleh saja bayi diajak ikut baby gym. Apalagi seperti telah disebutkan sebelumnya, baby gym punya banyak manfaat untuk tumbuh kembang anak.
ADVERTISEMENT
"Baby gym itu termasuk dalam stimulasi. Apakah harus membawa anak ke baby gym? Tidak. Apakah boleh? Ya boleh bila orang tuanya mampu, dan bila anak senang," kata dr Amanda dalam webinar yang diselenggarakan IDAI, Selasa (17/9).
Ya Moms, dr Amanda menekankan untuk tidak memaksa anak membawa ke baby gym jika ia tidak nyaman. Sebab pada usia bayi terutama di bawah 1 tahun, anak memang belum suka bermain dengan teman atau bayi lain.
"Saya sering mendengar orang tua yang bilang, 'anak saya sukanya main sendiri kalau di baby gym'. Ya memang masih usianya main sendiri, jadi wajar saja kalau anak tidak terlalu suka ke baby gym," ujar dokter yang praktik di RS Universitas Indonesia ini.
ADVERTISEMENT
dr Amanda mengatakan, stimulasi terbaik untuk anak adalah jika dilakukan saat mood-nya baik dan anak nyaman. Selain itu, hindari memberi stimulasi terlalu lama, maksimal dalam 1 hari stimulasi kumulatif 2 jam dengan beraneka ragam aktivitas.
"Stimulasi sebetulnya bukan sesuatu yang fancy, bukan harus mahal, bukan harus mengikuti program khusus atau dibawa ke tempat khusus. Stimulasi paling alamiah adalah di rumah," tuturnya.