Pesan Buat Suami: Pakai Kondom Bantu Istri Terhindar dari Infeksi Vagina

30 Mei 2024 12:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kondom Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kondom Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Kondom merupakan salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan pasangan yang belum ingin memiliki anak atau pun berencana menunda kehamilan. Sebagai alat kontrasepsi, kondom memiliki beragam manfaat untuk menjaga kesehatan. Salah satunya mencegah infeksi vagina.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, selama ini kondom diyakini bisa mencegah penularan penyakit menular seksual dan penyakit kelamin. Meski tidak bisa melindungi 100 persen, tetapi bila digunakan dengan cara yang tepat dan konsisten, maka alat kontrasepsi yang satu ini bisa membantu mencegah penyakit menular seksual.
Di sisi lain, kondom juga bisa mencegah terjadinya iritasi dan bahkan infeksi pada area vagina wanita. Mengapa bisa begitu?

Penjelasan Dokter soal Kondom Dapat Cegah Infeksi di Vagina Wanita

Perlu dipahami, nilai pH normal vagina adalah 3,5 sampai 4,5. Namun, ada beberapa kondisi yang mengganggu keseimbangan pH wanita, mengganggu keasaman alami vagina, dan justru memicu terjadinya infeksi pada area vagina.
Dikutip dari laman Healthline, jenis infeksi vagina yang paling umum terjadi adalah vaginosis bakterial yang terjadi akibat pertumbuhan berlebih bakteri tertentu. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kadar pH vagina meningkat, dan membuat vagina menjadi lebih basa.
ADVERTISEMENT
Lalu bisa juga mengalami infeksi jamur (kandidiasis) yang menyebabkan kadar pH vagina menurun, sehingga membuatnya jadi lebih asam. Ini dapat memengaruhi kenyamanan Anda dalam berhubungan seks dengan pasangan.
Beberapa hal dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH pada vagina. Misalnya, konsumsi antibiotik dapat memusnahkan semua bakteri, termasuk bakteri yang diperlukan untuk menjaga tingkat pH vagina yang sehat. Gangguan lainnya seperti aktivitas seksual hingga produk kesehatan tertentu dapat mengubah mikrobioma alami vagina.
Press Conference Betadine x Guardian di Mal Grand Indonesia, Selasa (28/5/2024). Foto: Nabila Fatiara/kumparan
Maka dari itu, menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, M.Kes, FICS, penggunaan kondom bisa membantu mencegah berbagai jenis infeksi vagina pada wanita. pH wanita juga tidak boleh terlalu asam, karena bisa menyebabkan lecet dan luka sebab asam sendiri bersifat porosis. Di sisi lain, sperma laki-laki yang bersifat basa dapat menyebabkan perubahan pH pada area genital wanita.
ADVERTISEMENT
"Para pengantin baru perlu paham, biasanya intensitas hubungan suami istri kan lebih sering ya daripada pengantin lama. Dan ketika sering melakukan hubungan suami istri itu dapat mengubah pH vagina. Makanya gimana caranya mengurangi risiko infeksi? Bisa dengan pakai kondom," jelas dr. Dara dalam acara press conference 'Tetap Nyaman, Aktif dan Sehat Selama Red Days #BukanHalangan' oleh Betadine x Guardian di Mal Grand Indonesia, beberapa waktu lalu.
Dan bila Anda dan suami rutin menggunakan kondom, maka dapat mencegah terjadinya iritasi yang membuat vagina jadi tidak nyaman.
"Sperma itu kan lebih basa, yang membuat suasana pH vagina berubah sehingga mudah bermasalah kalau tidak terjaga. Dan pakai kondom meminimalisir itu [iritasi], karena sperma akan tertampung di dalam kondom," ujar dr. Dara.
Ilustrasi vagina gatal. Foto: EAK MOTO/Shutterstock
Selain itu, sejauh ini jarang ditemukan kasus seseorang yang mengalami alergi lateks yang merupakan bahan dasar kondom. Sehingga, akan sangat jarang menyebabkan gatal-gatal selama pemakaiannya juga, Moms.
ADVERTISEMENT
Bagaimana tanda-tanda awal infeksi vagina terjadi? dr. Dara menjelaskan, gatal-gatal pada vagina merupakan salah satu gejala awal yang perlu diwaspadai.
Bila mulai muncul rasa gatal, Anda disarankan untuk menggunakan cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine untuk mencegah agar tidak sampai terjadi infeksi dan gatal berlebihan. Namun, bila sudah mulai menunjukkan tanda-tanda keputihan dan vagina berbau, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter.
"Kapan harus ke dokter? Tanda keputihan yang tidak normal di area genital wanita, terasa gatal. Ada bau tidak sedap, bau yang tidak biasa, dan menyengat. Keputihannya berwarna tidak putih, kekuningan, atau kehijauan, itu enggak normal," tutur dia.