Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Plan Internasional Indonesia atau Plan Indonesia, merupakan sebuah yayasan yang bergerak untuk memperjuangkan dan memajukan hak-hak anak , termasuk soal kesetaraan gender. Berawal di Yogyakarta pada 2 September 1969, kini sudah setengah abad ada di Indonesia dan tersebar di 7 provinsi. Kabar baiknya, kini sudah ada 36 ribu anak dampingan Plan Indonesia, terutama anak perempuan di Nusa Tenggara Timur.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk nyata kerja Plan Indonesia adalah menjalankan visi mengedepankan hak dan kesetaraan anak perempuan, maka dibuatlah Girls Fund. Sebuah pendanaan publik untuk kepentingan anak perempuan yang terpinggirkan. Girls Fund memiliki 3 fokus area dalam pendanaan, yaitu: Girls School (beasiswa), Girls Initiative: sebuah dukungan pendanaan untuk kelompok organisasi anak muda dalam pemberdayaan perempuan, dan Safe Space for Girls, yang merupakan dukungan pembangunan infrastruktur untuk anak-anak terpinggirkan, khususnya perempuan.
“Sebagai organisasi hak anak, kami akan terus berjuang untuk mendukung kesetaraan hak anak perempuan. Karena kami ingin anak-anak perempuan dapat menikmati kesempatan yang setara untuk pendidikan, pekerjaan, dan hal lainnya sehingga mereka dapat lebih berdaya,” ungkap Dini Widiastuti, Direktur Eksekutif Plan International Indonesia, saat membuka acara malam apresiasi di The Maj, Jakarta, pada Jumat (20/9).
ADVERTISEMENT
Di usianya yang kini 50 tahun, Plan Indonesia menggelar malam apresiasi dengan tema ‘Journey for Equality’. Pada kesempatan ini, yayasan ini memberikan ‘Kanaga Award’, yaitu apresiasi kepada individu maupun institusi, yang telah mendukung kerja Plan Indonesia demi mewujudkan kesetaraan hak anak, terutama anak perempuan, Moms.
Adapun penghargaan tersebut diberikan kepada: Keluarga Sri Sultan Hamengkubuwono X, Bupati Rembang Abdul Hafidz, Direktorat Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementrian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrullah, Atlet Bulu Tangkis Jonatan Christie, PT BTPN dan Pejuang Hak Anak di Sumba Timur, Selia Narwasti Nangi.
Selain itu, Plan Indonesia juga menggandeng sejumlah anak dampingannya hingga organisasi anak yang menjadi mitra untuk terlibat dalam acara. Beberapa di antaranya: Galatia Patrisius (anak dampingan Plan Indonesia di NTT), dan anak-anak dari Glowing Star, organisasi anak disabilitas
Seniman cilik Jaimee Maulana yang berusia 12 tahun, juga turut ambil bagian dalam acara ini. Ia membuat karya kolaborasi bersama anak dan kaum muda berbakat, dampingan Yayasan Plan Indonesia. Kolaborasi itu dalam bentuk syal dan tote bag dan akan dijual, untuk kemudian didonasikan untuk kepentingan anak perempuan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski telah banyak yang dilakukan Plan Indonesia, Dini juga mengungkap bahwa Indonesia masih punya banyak pekerjaan rumah, seperti: permasalahan perkawinan anak dan juga tingginya pengangguran.
”Kami tidak dapat bekerja sendiri, tapi memerlukan kemitraan untuk dapat bersama-sama memenuhi ambisi-ambisi pembangunan dan memenangkan bonus demografi,” tutup Dini.
Selamat ulang tahun Plan!