Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Popok bayi sekali pakai memang praktis digunakan. Meski begitu, popok bayi ternyata merupakan jenis sampah yang cukup banyak mencemari lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak jenis sampah yang mencemari lingkungan, menurut riset World Bank tahun 2017, sampah popok bayi sekali pakai ternyata menyumbang sebanyak 21 persen jumlah komposisi sampah yang ada di laut. Hal itulah yang membuat banyak brand mulai menciptakan popok yang ramah lingkungan.
Salah satu bahan yang kerap digunakan untuk produk bayi yang ramah lingkungan dan aman adalah food grade gel. Bahan ini merupakan gel aman yang sering digunakan sebagai penyerap kelembapan. Selain itu, popok ini sudah teruji secara klinis oleh Primer Koperasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), serta dalam proses sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Popok Athari ini merupakan produk popok bayi yang dibuat di Indonesia, halal, dan sudah mendapat rekomendasi dari IDI. Selain itu, popok ini juga mencegah ruam popok pada bayi karena berbahan dasar food grade gel," kata CEO PT Buah Hatiku Global, Ferryandi, dalam acara Softlauching Popok Bayi Athar, di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, Rabu (16/10).
ADVERTISEMENT
Ferryandi juga menjelaskan, ada tiga produk yang diproduksi PT Buah Hatiku Global yakni Athari Proteksi Eksklusif, Athari Proteksi Total, dan Athari Proteksi Premium. Untuk popok ukuran standar, setelah dibersihkan gel yang ada di dalam popok pun bisa digunakan menjadi pupuk tanaman hidroponik.
Sementara popok premium yang sudah dipakai termasuk dalam limbah biodegradable. Ini berarti, limbah popok ini bisa hancur atau terurai oleh organisme hidup lainnya, di tanah maupun air. Produk ini juga diklaim aman untuk bayi yang mengidap alergi dan berkulit sensitif.
"Athari telah teruji secara klinis aman digunakan untuk bayi yang memiliki kulit sensitif. Terlebih bayi memang membutuhkan perawatan khusus dalam penggunaan popoknya," kata ketua IDI, dr. Daeng M. Faqih.
Selain ramah lingkungan, popok ini juga nyaman dipakai karena memiliki daya serap tinggi yakni kurang dari 15 detik. Popok ini rencananya akan dijual mulai 25 November 2019 dengan harga sekitar Rp 30 ribuan.
ADVERTISEMENT
"Dari sisi harga, popok Athari dipasarkan pada pasar menengah ke bawawh sehingga harga yang ditawarkan cukup terjangkau yakni Rp 30 ribu. Dengan harga tersebut diharapkan ibu bisa mempunyai pilihan dalam memilih popok untuk si kecil," ucapnya.