Prabowo Sebut Angka Kematian Ibu di RI Masuk 10 Besar Dunia, Bagaimana Datanya?

6 Februari 2024 20:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menyebut angka kematian ibu saat melahirkan di Indonesia termasuk 10 besar yang tertinggi di dunia. Hal ini ia sampaikan dalam debat capres kelima yang berlangsung pada Minggu (4/2).
ADVERTISEMENT
Dalam debat tersebut, Prabowo menanggapi pertanyaan dari capres nomor urut 01, Anies Baswedan, terkait persoalan pemberdayaan dan perlindungan perempuan. Dalam jawabannya, Prabowo menilai pemerintah perlu memberi kesempatan, salah satunya lewat pelayanan kesehatan.
"Kita harus kurangi secara drastis angka kematian ibu yang kita termasuk 10 negara tertinggi angka kematian ibu pada saat melahirkan," ungkap Prabowo dalam debat yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (4/2).
Benarkah pernyataan Prabowo tersebut? Mari kita lihat datanya, Moms!

Data Angka Kematian Ibu di Indonesia, Benarkah Masuk 10 Peringkat Tertinggi di Dunia?

Angka Kematian Ibu (AKI) atau disebut juga Maternal Mortality Ratio (MMR) di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Badan Pusat Statistik tahun 2020 mencatat AKI setelah melahirkan di Indonesia mencapai 189 per 100.000 kelahiran hidup.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut data Kementerian kesehatan, AKI masih di kisaran 305 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal, target untuk tahun 2024 sendiri bisa turun menjadi 183 per 100.000 kelahiran hidup.
Ilustrasi Ibu Hamil. Foto: Shutterstock
Bagaimana posisi Indonesia secara global?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat pada tahun 2020, sekitar 287.000 wanita meninggal selama dan setelah kehamilan maupun saat persalinan. Selain itu terdapat hampir 800 wanita meninggal akibat penyebab yang dapat dicegah terkait kehamilan dan persalinan setiap harinya.
Wilayah Afrika Sub-Sahara dan Asia Selatan menyumbang sekitar 87 persen atau sekitar 253 ribu dari perkiraan kematian ibu secara global. AKI di negara-negara berpendapatan rendah tercatat mencapai 430 per 100.000 kelahiran hidup.
Sementara merujuk pada data Maternal Mortality Ratio berdasarkan The World Factbook yang diterbitkan Central Intelligence Agency (CIA), Indonesia berada pada posisi 52 dari 186 negara. MMR Indonesia tercatat di angka 173 dari 100.000 kelahiran hidup.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk 10 besar peringkat AKI terbesar di dunia didominasi oleh negara-negara di Afrika, yakni Sudan Selatan (1.223 per 100 ribu KH), Chad (1.063 per 100 ribu KH), Nigeria (1.047 per 100 ribu KH), Afrika Tengah (835 per 100 ribu KH), dan Guinea-Bissau (725 per 100 ribu KH).
Sementara bila dilihat data negara-negara di Asia Tenggara, Indonesia menempati posisi 4 dari 11 negara ASEAN. Di atas Indonesia, AKI tertinggi berada di Kamboja (218 per 100 ribu KH), Timor Leste (204 per 100 ribu KH), dan Myanmar (179 per 100 ribu KH).

Apa Saja Penyebab Kematian Ibu Selama atau Setelah Melahirkan?

Komplikasi menjadi penyebab terbesar ibu meninggal selama dan setelah kehamilan maupun persalinan. Sebenarnya, sebagian besar komplikasi tersebut bisa dicegah atau diobati.
ADVERTISEMENT
Pada beberapa wanita, komplikasi lain mungkin ada sebelum wanita hamil, dan bisa jadi memburuk selama kehamilan. Terutama bila tidak ditangani sejak awal kehamilan. Komplikasi utama yang menyebabkan hampir 75 persen dari seluruh kematian ibu adalah:
- Pendarahan hebat (kebanyakan terjadi setelah melahirkan)
- Infeksi
- Tekanan darah tinggi seperti preeklamsia dan eklamsia
- Komplikasi pada masa nifas
- Penyakit komorbid seperti penyakit jantung dan diabetes.
Selain itu, beberapa faktor lain turut berperan pada penyebab kematian pada ibu, seperti kehamilan di bawah umur, jarak kehamilan yang terlalu dekat, tidak melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care), hingga kurangnya edukasi seputar kesehatan reproduksi.
Maka dari itu, untuk mencegah AKI di Indonesia semakin bertambah, penting untuk para ibu melakukan tindakan pencegahan. Misalnya, menerapkan pola hidup sehat, pemeriksaan kehamilan, hingga akses terhadap kontrasepsi.
ADVERTISEMENT