Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Privasi Penting Dipahami Anak, Ini Cara Mengajarkannya!
5 Februari 2025 16:09 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Todays Parent, sebagian besar anak sudah mulai memahami konsep privasi tubuh di usia sekitar enam tahun. Pada periode ini, anak mungkin akan menunjukkan keengganan saat orang lain menyentuh tubuhnya. Hal ini wajar karena tubuh anak merupakan ruang privasi mereka sendiri. Sehingga, ia berhak untuk mengatakan 'Tidak' saat ada orang lain yang hendak menyentuhnya, siapa pun orang itu terlepas dari hubungan dengan sang anak.
Tentunya, peran orang tua begitu penting untuk mengedukasi si kecil yang sudah memahami konsep privasi tubuh. Bagi Anda yang masih bingung harus melakukan apa, simak penjelasannya di bawah ini.
Cara Mengajarkan Anak Tentang Privasi
1. Beri Dukungan
Terapis anak dan remaja di Toronto, Kanada, Sandy Riley, menyebut orang tua perlu memahami dan mendukung anak yang mulai tidak suka ruang pribadinya diusik. Hal ini sekaligus menunjukkan peningkatan kemandirian mereka. Maka dari itu, penting untuk mendukung anak dalam proses ini, sehingga mereka lebih nyaman dengan tubuhnya dan lebih percaya diri.
ADVERTISEMENT
“Itu artinya mereka tumbuh dan berkembang, dan itu hal yang baik. Orang tua harus mengambil pendekatan yang peka dan suportif,” kata Sandy.
2. Bicarakan Tentang Perbedaan
Sementara psikolog anak dan remaja di Toronto, Jancy King, mengungkapkan setiap keluarga mungkin memiliki nilai-nilai kehidupan yang berbeda. Namun, kesopanan perlu menjadi perhatian dan ajarkan ini bersamaan dengan konsep privasi. Misalnya, jelaskan anggota tubuh yang boleh dan tidak boleh dipegang oleh orang lain. Itu artinya, tidak boleh diperlihatkan kepada publik, apalagi ada yang menyentuhnya.
Begitu juga di rumah, Moms. Meskipun mereka dibebaskan berpakaian di rumah, bukan berarti anak boleh melakukan hal yang sama di rumah orang lain.
3. Beri Kepercayaan
Setelah anak memahami fungsi tubuh, bagian tubuh mana yang sifatnya privat atau pribadi, maka jangan lupa untuk mengajarkan anak cara menjaga keseluruhan tubuhnya. Setelah Anda merasa ia sudah memahaminya, maka secara perlahan berikan ia kepercayaan dalam memberi keputusan, berperilaku tepat, hingga informasi mana yang perlu ia pahami dan diterapkan.
ADVERTISEMENT
Pakar menyebut, kepercayaan berjalan dua arah. Anak perlu percaya bahwa Anda menghormati haknya untuk memiliki privasi dan hak untuk bersuara dalam mengambil keputusan tentang hidup mereka.
Bila orang tua dan anak saling percaya, komunikasi akan lebih baik. Hal ini memperbesar kemungkinan mereka bercerita dan datang kepada Anda saat membutuhkan bantuan. Dan hal ini baik untuk kesehatan mental dan kesejahteraan si kecil.
4. Menghormati Privasi untuk Anak Praremaja dan Remaja
Selain privasi tubuh, juga ada privasi identitas dirinya. Di usia praremaja dan remaja, anak sudah mengalami perkembangan diri yang lebih kompleks, salah satunya ingin mandiri dan tidak banyak campur tangan orang tua. Tentunya, di usia-usia ini, orang tua bisa memberi kebebasan namun tetap dalam pengawasan dalam aktivitasnya sehari-hari.
Meski ingin memberi kebebasan, ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui untuk memastikan anak tetap aman. Misalnya, jam berapa ia berangkat dan pulang sekolah maupun les, di mana tempat ia nongkrong bersama teman-temannya, hingga bagaimana hubungan dengan teman berbeda lawan jenis.
ADVERTISEMENT
Lantas, Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Menghormati Privasi Anak?
Berikut cara-cara sederhana yang bisa Anda lakukan untuk menghormati privasi anak:
-Mengetuk pintu sebelum masuk ke kamarnya
-Memberi mereka ruang berbicara dengan teman-temannya
-Bertanya sebelum melihat atau mengeluarkan barang dari tas sekolah anak
Anda pun perlu menghindari hal-hal ini untuk menghormati privasinya:
-Mendengarkan percakapan telepon mereka
-Melihat benda-benda di kamar atau di laci mereka
-Membaca buku harian atau memeriksa akun email mereka
-Tidak 'berteman' atau berkomunikasi di media sosial jika anak tidak menginginkan Anda
-Menelepon mereka untuk menanyakan keadaannya sepanjang waktu.
Live Update