Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Protein Penting untuk Tumbuh Kembang Anak, Berapa Kebutuhannya Per Hari?
27 September 2023 17:24 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip Parents, ahli gizi anak Natalia Stasenko MS, RD, menjelaskan bahwa protein adalah bagian dari setiap sel dalam tubuh manusia. Protein merupakan salah satu unsur penting untuk semua pertumbuhan dan perkembangan, terutama selama masa kanak-kanak.
Protein tidak hanya membantu tubuh membangun sel dan jaringan, tetapi juga penting untuk perbaikan sel dan berbagai proses tubuh, seperti respons imun, produksi hormon, dan pembekuan darah. Dietary Guidelines for American juga menjelaskan bahwa protein sangat penting untuk kesehatan otak pada masa tumbuh kembang balita.
Singkatnya, setiap orang, terutama anak-anak, membutuhkan protein dalam makanannya untuk tumbuh dan berkembang. Namun konsumsi protein secara berlebihan mungkin saja terjadi. Berikut panduan mengenai berapa banyak protein yang dibutuhkan balita.
ADVERTISEMENT
Berapa Banyak Protein yang Dibutuhkan Balita?
Jadi berapa banyak protein yang dibutuhkan anak usia 1 tahun, 2 tahun, atau 3 tahun? Secara keseluruhan, sebetulnya kebutuhan protein anak tak sebanyak yang Anda duga, Moms. Misalnya, setiap kali makan, balita Anda mungkin memerlukan satu ons daging (kira-kira seukuran tiga dadu kecil) atau 2 hingga 3 sendok makan kacang-kacangan, tergantung pada seberapa banyak susu yang mereka konsumsi.
Rekomendasi Asupan Protein Harian untuk Balita
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan balita antara usia 1 dan 3 tahun untuk mengonsumsi dua porsi protein setiap hari. Contoh sumber protein yang dapat memenuhi kebutuhan harian balita antara lain satu butir telur, 2 ons keju, atau 4 sendok makan (1/4 cangkir) daging giling tanpa lemak.
ADVERTISEMENT
AAP menambahkan bahwa jika anak Anda yang berusia 2 tahun meminum 12 hingga 24 ons (230-700 ml) susu sapi atau alternatif susu sapi seperti susu kedelai sesuai rekomendasi setiap hari, mereka sudah mendapatkan protein harian yang cukup. Karena 2 cangkir makanan olahan susu per hari akan memenuhi sekitar 120% kebutuhan protein mereka.
Dietary Guidelines for American juga menjelaskan bahwa jika balita Anda masih minum ASI, kebutuhan proteinnya dari makanan padat mungkin akan semakin berkurang, karena ASI mengandung protein. Namun, AAP mendorong peralihan dari ASI ke makanan sebagai sumber nutrisi utama anak Anda di tahap balita.
Sumber Protein untuk Balita
Ketika makanan padat diperkenalkan dan bayi mulai mengurangi minum susu formula atau ASI, inilah saatnya untuk memasukkan lebih banyak makanan kaya protein ke dalam makanan anak Anda.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa makanan kaya protein yang direkomendasikan AAP untuk balita:
Sebagai 'bonus' tambahan, makanan berprotein tinggi seperti daging dan kacang-kacangan juga mengandung zat besi dan zinc, yang merupakan nutrisi penting bagi bayi.
Meskipun susu sapi dan makanan olahan susu lainnya merupakan sumber protein yang baik, para ahli merekomendasikan untuk membatasi porsi produk susu menjadi dua hingga dua setengah porsi per hari untuk balita. Satu porsi produk susu setara dengan 8 ons susu (sekitar 200 ml), 8 ons yoghurt (200 gram), atau 1,5 ons keju keras. Ingat Moms, susu sapi tidak dianjurkan untuk bayi di bawah usia 12 bulan.
ADVERTISEMENT
Amankah Balita Makan Terlalu Banyak Protein?
Protein adalah nutrisi penting bagi balita, tetapi bagaimana jika mereka mengkonsumsi terlalu banyak protein?
Meskipun tidak banyak penelitian yang meneliti ini, namun sebuah penelitian pada tahun 2018 menemukan hubungan antara pola makan tinggi protein dalam 24 bulan pertama kehidupan dan risiko lebih tinggi mengalami kelebihan berat badan atau obesitas di kemudian hari.
Namun, penelitian ini terutama menemukan bahwa satu-satunya jenis protein yang dikaitkan dengan pertumbuhan lebih cepat dan risiko kelebihan berat badan adalah protein susu, yang ditemukan dalam berbagai jenis susu formula, susu sapi, keju, dan yoghurt.
Temuan ini menunjukkan bahwa kelebihan protein dari daging atau sayuran mungkin tidak menunjukkan efek yang sama. Selain itu, penelitian tersebut tidak cukup jelas untuk membuktikan hubungan yang pasti dan tak ada penjelasan seberapa banyak protein yang disebut 'terlalu banyak' bagi balita.
ADVERTISEMENT
Secara umum, sebaiknya berikan balita makanan yang mengandung nutrisi seimbang yang mencakup semua kelompok makanan yang mengandung protein, sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan lemak sehat.
Perlukah Khawatir Anak Tidak Konsumsi Cukup Protein?
Kemungkinannya adalah, Anda tidak perlu khawatir anak Anda akan mendapatkan terlalu sedikit protein kecuali mereka adalah anak yang sangat selektif dalam mengonsumsi makanan dan tidak mengonsumsi produk susu atau makanan kaya protein lainnya.
Tentu saja, jika dokter Anda menyarankan bahwa bayi atau balita Anda perlu mengejar pertumbuhan atau membutuhkan lebih banyak protein karena suatu kondisi medis, bekerja samalah dengan tim medis Anda untuk menyusun rencana khusus untuk memastikan balita Anda mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk masa pertumbuhannya.