Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Puasa Ramadan Dijadikan Diet untuk Turunkan Berat Badan, Aman Enggak Sih?
7 Maret 2025 12:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tidak hanya berubahnya pola makan, ibadah puasa juga mengubah kebiasaan seseorang yang sedang menjalankan diet. Mulai dari olahraga hingga pola tidur akan turut berubah, sehingga dapat mempengaruhi produksi hormon di dalam tubuh.
Lantas, sebenarnya boleh enggak sih melakukan diet selama puasa Ramadan? Jawabannya, boleh-boleh saja kok, Moms!
"Saya menyarankan kalau mau turun berat badan saat berpuasa, pastikan dulu tubuh kita harus sehat. Dimulai dari pola hidup yang sehat, termasuk bagaimana kita memilih makanan yang sehat," ujar Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Lucy Widasari, M.Si, dalam jumpa media 'Rasakan Energi Sahur MILO untuk Dukung Anak Kuat Puasa selama Ramadan' di The Nest, Nestlé Indonesia, Rabu (5/3).
dr. Lucy menekankan, diet sehat penting karena selama berpuasa, asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh akan berkurang. Maka, tubuh secara otomatis akan memiliki mekanisme yang memanfaatkan cadangan energi agar tubuh tetap bisa beraktivitas.
ADVERTISEMENT
"Jadi, intinya, kalau mau kita turun berat badan tapi aman bagi tubuh kita, maka kita harus memastikan asupan-asupan tetap seimbang. Kita kurangi asupan yang mengandung lemak jenuh, gula, dan sejenisnya," tutur dia.
"Highlightnya adalah bahwa kecukupan energi itu harus dapat dipenuhi," imbuh dr. Lucy.
Kenapa Kita Merasa Berat Badan Puasa Turun saat Puasa?
Nah Moms, Anda mungkin pernah bertanya-tanya, kenapa sih setiap puasa berat badan jadi turun? Jadi, jika puasa setiap hari, apakah bisa dibilang kita sekalian diet sehat?
Bisa saja. Tetapi perlu diketahui, selama berpuasa tubuh memiliki mekanisme bagaimana mengeluarkan atau memanfaatkan energi dari asupan yang Anda makan saat sahur dan buka puasa. Energi tersebut berasal dari protein hingga sumber lemak yang dikonsumsi. Belum lagi terjadi perubahan komposisi cairan tubuh karena berkurangnya konsumsi air.
ADVERTISEMENT
"Tetapi jangan khawatir. Tubuh punya mekanisme, terjadi perubahan terkait fungsi metabolisme dan pengaturan hormon. Jadi nanti dikeluarkan hormon anti-diuretik atau hormon aldosteron, sehingga tubuh kita menyesuaikan dalam kondisi seimbang. Mungkin, kalau siang atau sore tubuh sudah tidak lagi buang air kecil," jelas dr. Lucy.
Lalu terjadi juga naik turunnya gula darah selama berpuasa. dr. Lucy mencontohkan, ketika sahur di pukul 4 pagi, maka dalam dua jam pertama gula darah akan meningkat. Kemudian beberapa jam setelahnya ketika di siang hari, maka gula darah akan menurun dan organ hati akan memecah cadangan glikogen menjadi glukosa.
"Lalu di sekitar jam 3 sore, tubuh akan dimanfaatkan lagi kalau cukup. Kalau kurang, maka bisa dipakai sumber energi dari lemak atau protein. Itulah sebabnya kadang-kadang kalau bulan puasa berat badannya jadi berkurang. Tapi nanti saat hari raya, naik lagi," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Faktor lain yang dapat memengaruhi penurunan berat badan adalah mobilisasi lemak atau protein di dalam tubuh. Akibatnya, tubuh bisa mengalami penurunan massa otot.
Di sisi lain, 13 jam berpuasa tubuh akan mengalami autophagy, yaitu proses alami tubuh yang akan membuat sel-sel yang rusak dan tidak berfungsi lagi, dan digantikan dengan sel-sel baru.
"Karena terjadi yang namanya autophagy, sel-sel diregenerasi, jadi yang rusak 'dimakan' dan 'dibuang' dan diganti dengan sel-sel yang baru. Kemudian, juga sensitivitas insulin menjadi lebih meningkat, artinya tubuh akan menjadi lebih peka terhadap apa yang kita makan pada saat sahur dan berbuka," kata dr. Lucy.
Maka dari itu, dr. Lucy mengingatkan pentingnya mengonsumsi asupan yang sehat dan tepat, agar puasa dan diet pun berjalan lancar.
ADVERTISEMENT