QnA: Dampak Resesi Global pada Keuangan Keluarga dan Cara Mengatasinya

24 Januari 2023 14:26 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasangan suami istri sedang melakukan evaluasi finansial rumah tangga. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan suami istri sedang melakukan evaluasi finansial rumah tangga. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ekonomi global diprediksi akan mengalami resesi pada 2023. International Monetary Fund (IMF) menyebut, resesi global akan mencakup sepertiga ekonomi dunia. Akibatnya, hal ini akan mempengaruhi seluruh aspek ekonomi, termasuk keuangan rumah tangga, Moms.
ADVERTISEMENT
Selain itu, resesi global juga bisa berdampak pada kesejahteraan perusahaan tempat ayah dan ibu bekerja. Jika keuangan perusahaan tidak cukup memenuhi kebutuhan operasional, bukan tidak mungkin bila akan terjadi PHK mendadak. Oleh karena itu, tak ada salahnya jika ibu dan ayah mulai mempersiapkan dan merancang keuangan rumah tangga lebih dini sebelum menghadapi tantangan yang terjadi.
Selengkapnya, yuk simak tanya jawab kumparanMOM dengan Ila Abdulrahman berikut ini:
Apa dampak resesi global terhadap keuangan keluarga?
ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
Sebenarnya keuangan keluarga baik-baik saja, kalau sumber penghasilan tetap ada dan memiliki dana darurat yang cukup sampai mendapat pekerjaan kembali kalau mengalami PHK.
Kalau bekerja di perusahaan yang komponennya dari dalam negeri, 70 persen lah, itu kecil kemungkinan lay off (PHK) dan sebagainya. Tapi kalau perusahaan ini sebagian besar banyak dari luar negeri, terutama yang sedang perang, itu harus waspada apakah ada lay off atau tidak.
ADVERTISEMENT
Kemudian kalau misalnya pada akhirnya di-PHK dan dapat uang pesangon, pesangonnya harus dikelola. Karena kita pernah menghitung pesangonnya kalau enggak punya utang sama sekali, dia hanya hidup bertahan itu hanya cukup untu hidup selama 3 tahun saja. Nah beda lagi kalau dia punya tanggungan, utang harus dilunasi, kemudian merasa khilaf oh uangku banyak terus dia beli-beli, itu akan cepat habis juga.
Bagaimana jika uang pesangon jadi modal usaha?
Nah bisnis ini harus disiapin dulu dana darurat untuk pribadi dan dana darurat untuk bisnis, sampai ia menghasilkan kembali.
Bagaimana dengan dana darurat?
Ilustrasi menghitung pengeluaran. Foto: Shutter Stock
Ila menyebut, idealnya dana darurat adalah 3 kali lipat dari pengeluaran bulanan bagi seseorang yang belum menikah. Untuk pasangan yang belum punya anak 6 kali pengeluaran, untuk pasangan dengan satu anak 9 kali pengeluaran, dan untuk pasangan dengan dua anak atau lebih minimal 12 kali pengeluaran.
ADVERTISEMENT
Mana yang perlu didahulukan, lunasi utang atau siapkan dana darurat?
Jika ingin membentuk dana darurat, sebaiknya lunasi utang konsumtif Anda terlebih dahulu. Utang konsumtif terdiri dari utang kartu kredit, pinjaman ke teman, hingga paylater. Jika sudah dilunasi, Anda bisa menyisihkan penghasilan atau uang pesangon untuk dana darurat. Kemudian dilanjutkan dengan asuransi kesehatan dan kejiwaan.
Menyisihkan dana darurat juga perlu disesuaikan dengan kebutuhan rumah masing-masing. Ila menjelaskan, nominal dana darurat setidaknya 30-35 persen dari jumlah penghasilan dan selalu ditambah.
“Dana darurat harus dicukupi minimal sesuai kebutuhan, atau setidaknya 30-35 persen dan selalu ditambah,” jelas Ila.
Jika ada kebutuhan yang wajib dibayarkan setiap bulannya, Anda perlu menyisihkan dana untuk pembayaran beberapa bulan ke depan. Misalnya saja untuk sekolah anak. Dalam satu tahun, pembayaran uang sekolah anak dilakukan selama 12 kali jika dibayarkan secara bulanan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menyisihkan dana setidaknya untuk enam kali pembayaran sambil melihat kondisi keuangan dan perusahaan tempat bekerja.
ADVERTISEMENT
Kapan perlu ajukan restrukturisasi utang?
Ilustrasi mengatur finansial. Foto: Shutter Stock
Misalnya jika punya tanggungan KPR rumah yang masih jangka panjang, kemudian kena PHK atau tidak naik gaji, bisa ajukan restrukturisasi ke bank pemberi fasilitas KPR. Nah itu biasanya kita akan diminta membuat surat, kenapa mengajukan restrukturisasi. Sampaikan saja apa adanya. Misalnya "karena tahun ini saya memasukkan anak ke sekolah dengan uang masuknya sekian, saya belum mengalami kenaikan gaji sesuai asumsi kenaikan cicilan KPR kemarin". Biasanya prosesnya enggak lama. minimal 1 bulan sebelumnya.
Tips jika terjerat utang kartu kredit dan pinjol
Ilustrasi meminjam uang online. Foto: Shutterstock
Telepon call center perbankan dan sampaikan, saya sedang kesulitan keuangan, sehingga tidak mampu membayar secara penuh. Ajukan sistem, apakah cicilan tetap dengan hapus bunga-hapus denda, ataukah dengan bayar sekaligus dengan diskon hapus bunga-hapus denda dan diskon pokok. Jangan sampai kabur sehingga sampai dicari oleh debt collector. Karena selain BI checking kita jelek, nama kita juga jelek karena akan ditelepon kontak yang kita jadikan saudara tidak serumah. Nah itu hal yang paling memalukan juga.
ADVERTISEMENT
Jika terjerat pinjaman online (pinjol) legal cukup telepon ke call center pinjolnya. Ajukan hapus bunga, hapus denda, dan cicilan tetap atau bayar pokok didiskon. Untuk pinjol ilegal, lapor ke OJK, kontak 157. Jangan lupa sebelum hubungi OJK, screenshot logo pinjolnya, nama pinjolnya, kemudian logo di aplikasinya. Karena banyak aplikasi pinjol ilegal yang namanya sama dengan pinjol legal, hanya berbeda di logonya.
Nah Moms, jika Anda punya hobi yang belum tersalurkan, bisa juga lho menambah penghasilan dari hobi tersebut. Simak dalam artikel ini: