Rencana Nadiem Makarim Setelah Jadi Mendikbud di Kabinet Baru Jokowi

23 Oktober 2019 19:22 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mendikbud Nadiem Makarim di Istana Merdeka, Jakarta.  Foto:  ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Mendikbud Nadiem Makarim di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi baru saja melantik para menteri yang akan membantunya di Kabinet Indonesia Maju, pada Rabu (23/10) pagi. Salah satu menteri yang cukup menarik perhatian publik adalah hadirnya Nadiem Makarim yang menduduki jabatan Menteri Pendidikan.
ADVERTISEMENT
Nadiem Makarim bukanlah seorang politisi. Dia datang dari kalangan profesional yang sebelumnya telah dikenal sukses mendirikan Gojek--perusahan pertama yang menyandang gelar decacorn di Indonesia.
Bungsu dari tiga bersaudara ini merupakan anak laki-laki satu-satunya dari pengacara ternama Nono Anwar Makarim dan Atika Algadrie. Lulus dari Harvard Business School, Nadiem lalu direkrut oleh McKinsey and Company, sebuah lembaga konsultan ternama di Jakarta.
Pada tahun 2011, Nadiem mulai merintis bisnis Gojek. Tak disangka, bisnisnya itu berkembang sangat pesat. Hanya dalam waktu kurang dari 10 tahun, Gojek sudah menjadi salah satu dari 19 decacorn dunia dengan nilai validasi mencapai USD 10 miliar.
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik dengan didampingi istri dan suami mereka di Istana Merdeka, Jakarta Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Dengan bergabungnya Nadiem di Kabinet Indonesia Maju, Jokowi meminta pendiri Gojek itu untuk membuat terobosan di dunia pendidikan. Saat diumumkan menjadi Mendikbud, Jokowi berharap Nadiem bisa menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap kerja dan usaha.
ADVERTISEMENT
"Kita akan membuat terobosan yang signifikan dalam pengembangan SDM, SDM siap kerja, siap berusaha, yang link and matched antara pendidikan dan industri," ucapnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kepada Mendikbud Nadiem Makarim di Graha Utama, kantor Kemendikbud. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Selesai pelantikan, Nadiem Makarim mengikuti acara serah terima jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (23/10). Jabatan tersebut diserahkan langsung oleh pendahulunya Muhadjir Effendi.
Dalam acara itu, Nadiem mengaku tidak memiliki program khusus untuk 100 hari ke depan. Ia hanya akan fokus untuk mendengarkan masukan dari para pakar.
“Saya tidak ada rencana 100 hari. Rencana saya 100 hari untuk duduk dan mendengar berbicara dengan para pakar yang telah berdampak pada pendidikan,” ujar Nadiem dalam pidato sambutannya.
“Selama 100 hari akan belajar untuk murid-murid Indonesia. Saya di sini bukan untuk jadi guru, tapi jadi murid,” lanjut pria 35 tahun ini.
ADVERTISEMENT
Nadiem juga membeberkan alasan dirinya menerima jabatan tersebut. Menurutnya, pendidikan dan kebudayaan adalah ujung tombak yang sangat berpengaruh untuk mengubah generasi lebih maju.
“Kenapa saya menerima jabatan ini yang begitu besar, karena cara paling efektif untuk mentransformasi suatu negara melalui pendidikan. Itulah suatu kehormatan bagi saya,” jelasnya.
Serah terima jabatan dari Muhadjir Effendy kepada Mendikbud Nadiem Makarim di Graha Utama, kantor Kemendikbud. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Kendati masih meraba-raba, Nadiem mengatakan teknologi akan menjadi fokusnya dalam memimpin Kemendikbud. Hal ini sesuai dengan kesan pria 35 tahun ini sebagai perwakilan milenial.
“Karena saya milenial dan background-nya teknologi, sudah pasti perubahan yang terjadi ke sana. Dalam bentuk apanya kita belum pasti. Yang terpenting kita ini mulai bukan dengan aksi, tapi belajar dulu,” ujar Nadiem usai acara serah terima jabatan.
Terkait dengan kebudayaan, ia juga belum bisa menggambarkan terobosan seperti apa yang akan dilakukan. Mantan CEO Gojek hanya menyatakan inovasinya tidak akan jauh-jauh dari teknologi.
ADVERTISEMENT
Ia menilai hal itu juga sesuai dengan arahan yang diberikan Jokowi, yakni relevansi antara pendidikan dengan bidang industri.
Mendikbud Nadiem Makarim di Graha Utama, kantor Kemendikbud. Foto: Helmi Afandi/kumparan
“Kita ingin memfokuskan kepada manusia yang keluar dari sistem pendidikan seperti apa. Satu harus berkarakter, merupakan suatu sistem pendidikan berdasarkan kompetensi, bukan hanya informasi saja,” jelas Nadiem.
“Yang kedua harus (ada) relevansi, Presiden selalu bilang link and match antara industri dan institusi pendidikan,” sambungnya.
Visi itu, katanya, akan berusaha dicapai dengan menerapkan prinsip gotong royong dan kolaborasi.
“Salah satu prinsip utama yaitu gotong royong dan kolaborasi. Enggak bisa kita lakukan ini sendirian, harus ada gotong royong pusat dan daerah, orang tua, guru, murid, semua harus gotong royong menciptakan institusi dan kualitas pendidikan yang lebih baik,” tutur lulusan sekolah ekonomi Harvard, AS, ini.
Nadiem Makarim. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Ya Moms, kehadiran Nadiem Makarim sebagai Mendikbud tentu akan sangat mempengaruhi sistem pendidikan anak-anak kita. Semoga saja, kepemimpinannya bisa membawa angin segar untuk dunia pendidikan Indonesia. Selamat bertugas!
Infografik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT