Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Lahir di zaman dengan teknologi modern dan canggih, membuat anak biasanya sudah akrab dengan gadget sejak dini. Ya Moms, dalam kehidupan sehari-hari, anak mungkin terbiasa menggunakan berbagai macam teknologi seperti: gadget, tablet, komputer, laptop hingga TV.
ADVERTISEMENT
Bermain gadget sebenarnya punya manfaat untuk anak, seperti membuat anak mengenal teknologi dan mendapat berbagai informasi. Meski begitu, penggunaannya tetap tidak boleh berlebihan. Riset terbaru menjelaskan, anak yang terlalu lama bermain gadget bisa mempengaruhi kemampuan dan perkembangan otaknya.
Ya, menurut laporan Science Daily, sebuah studi yang dipublikasikan oleh Journal of American Medical Association (JAMA) Pediatrics menunjukkan bahwa anak balita yang menatap layar gadget lebih dari satu jam per hari memiliki masalah pada materi putih otaknya. Adapun materi putih di otak tersebut mendukung bahasa, keterampilan literasi, kemampuan membaca serta kognitif anak.
"Ini adalah studi pertama yang mendokumentasikan tentang hubungan antara penggunaan layar yang tinggi, ukuran struktur dan keterampilan otak yang lebih rendah pada anak-anak usia prasekolah," kata penulis utama Dr. John Hutton, seorang dokter anak dan peneliti klinis di Cincinnati Children’s Hospital Medical Center, Amerika Serikat seperti dikutip dari CNN.
ADVERTISEMENT
Adapun studi yang dilakukan oleh Hutton dan timnya meneliti 47 anak yang terdiri dari 27 anak perempuan dan 20 laki-laki berusia 3 hingga 5 tahun. Anak-anak tersebut diteliti dengan pemeriksaan MRI tipe khusus yang disebut diffusion tensor imaging.
Tapi sebelum diperiksa dengan MRI anak-anak diberikan tes kognitif sementara orang tua mereka diminta untuk mengisi formulir penilaian berisi: pemberian akses anak untuk memakai gadget, durasi pemakaian gadget (usia dimulai, jumlah jam), konten dan interaksi (apakah anak menonton sendiri atau orang tua turut terlibat dan mendiskusikan konten).
Hasil penelitian menyatakan bahwa anak yang memakai gadget-nya lebih dari jumlah yang direkomendasikan American Academy of Pediatrics (AAP) yakni 1 jam dan tanpa pengawasan orang tua mempunyai materi putih yang tidak teratur dan kurang berkembang di seluruh otak.
"Anggap materi putih sebagai kabel semacam saluran telepon yang menghubungkan berbagai bagian otak sehingga mereka dapat berbicara satu sama lain. Dan kurangnya perkembangan kabel itu dapat memperlambat kecepatan pemrosesan otak,“ kata Hutton.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, peneliti juga mengungkapkan menonton TV yang berlebihan dapat membuat anak mengalami gangguan perkembangan bahasa, kurang tidur, gangguan fungsi eksekutif dan penurunan keterlibatan antara orang tua dengan anak. Sebaliknya, membaca, belajar sulap hingga berlatih alat musik dapat meningkatkan struktur materi putih otak, Moms.
"Sudah diketahui bahwa anak-anak yang menggunakan lebih banyak waktunya untuk menatap layar gadget cenderung tumbuh dalam keluarga yang juga menghabiskan lebih banyak waktu untuk menatap layar," tambah Hutton.
Tapi Moms gadget tidak menyebabkan ‘kerusakan pada otak’ lho ya! "Tapi, menatap layar gadget dapat menghalangi (anak mendapat) pengalaman lain yang bisa membantunya untuk memperkuat jaringan otak," katanya.
Apalagi pada tahun-tahun pertama kehidupannya, anak seharusnya difokuskan untuk berinteraksi agar mendorong kemampuan bicara, berinteraksi sosial dan bermain untuk mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah serta keterampilan lainnya.
ADVERTISEMENT