Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Risiko Konsumsi Fast Food saat Hamil, Bungkus Makanannya Juga Bisa Picu Bahaya!
14 Februari 2024 14:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, makanan cepat saji sebenarnya memiliki hanya sedikit nutrisi dari yang dibutuhkan tubuh. Apalagi kandungan lemak jenuh dan natriumnya cukup tinggi, sehingga dapat mengganggu kesehatan orang-orang yang memakannya. Termasuk pada ibu hamil.
Ya Moms, penelitian terbaru memperingatkan para ibu hamil tentang bahaya mengonsumsi makanan cepat saji. Sebab, makanan tersebut dapat menimbulkan risiko yang lebih besar ada kesehatan dan tumbuh kembang janin.
Penjelasan Penelitian soal Bahaya Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Ibu Hamil
Tidak hanya itu, sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Washington School of Medicine dalam jurnal Environment International mengungkap bahaya lain yang bahkan tidak disadari.
Dikutip dari New York Post, selain kandungan lemak dan kalorinya, risiko kesehatan lainnya juga dapat berasal dari cemaran bahan kimia ftalat.
Ftalat (phthalatae) adalah salah satu bahan kimia yang biasa dicampur sebagai bahan plastik. Produk-produk tersebut sangat mungkin digunakan sehari-hari, seperti kosmetik, produk perawatan tubuh, hingga sabun.
ADVERTISEMENT
Namun, bahan tersebut juga bisa berada pada bungkus makanan cepat saji atau pun sarung tangan plastik yang digunakan oleh karyawan tersebut. Tidak hanya itu, ftalat juga bisa tercampur pada makanan cepat saji, seperti burger hingga kentang goreng.
Makanan yang tercemar ftalat bisa masuk ke tubuh ibu hamil lewat aliran darah. Lantas, bagaimana bahan tersebut bisa memengaruhi perkembangan janin?
"Saat ibu terpapar bahan kimia ini, maka bahan tersebut dapat melewati plasenta dan masuk ke sirkulasi janin," ucap dokter anak UW Medicine sekaligus penulis senior dalam penelitian tersebut, Dr. Sheela Sathyanarayana.
Menurutnya, janin yang terpapar ftalat meningkatkan risiko autisme, ADHD, kelahiran prematur, hingga berat badan lahir rendah.
Hasil temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 1.031 ibu hamil dengan usia kehamilan di trimester kedua. Para peneliti pun menemukan makanan ultraproses lebih banyak dikaitkan dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari salah satu jenis ftalat yang paling umum dan berbahaya. Ini juga termasuk kue kemasan, Moms.
ADVERTISEMENT
Sehingga, ibu hamil disarankan untuk menghindari sebisa mungkin makanan cepat saji dan makanan ultraproses. Sebaliknya, konsumsilah lebih banyak buah-buahan, sayuran, daging tanpa lemak, dan buah-buahan organik seperti kurma.
"Carilah bahan-bahan yang lebih aman, lebih rendah lemak dan gula," kata Sathyanarayana.