Saat Banjir Melanda, Bayi Lebih Baik Minum ASI atau Susu Formula?

Petugas bersama mengevakuasi warga yang membawa bayi di Jl Perindustrian, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Hujan deras yang mengguyur Jabodetabek sejak Selasa (31/12) sore hingga Rabu (1/1) menyebabkan banjir di sejumlah area. Selain kerugian material, bencana juga memberikan beban non-material. Termasuk pada ibu menyusui dan bayinya.

Dalam kondisi darurat seperti itu, ibu menyusui dan bayinya sangat butuh perlindungan dan dukungan. Sebab, situasi yang serba sulit bisa saja memisahkan ibu dari bayinya atau membuat ASI tak keluar karena stres menghadapi banjir.

Moms, bila ini yang tengah Anda alami, cobalah bersikap tenang agar dapat tetap fokus menyusui bayi dan melakukan berbagai tindakan yang perlu dilakukan. Demikian menurut Avianto Amri, PhD, sekretaris Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) dan founder PREDIKT (Preparedness for Disaster toolKIT).

Petugas bersama mengevakuasi warga yang membawa bayi di Jl Perindustrian, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Avianto juga menambahkan agar ibu tetap semangat menyusui dan tidak menggunakan susu formula dalam kondisi darurat.

"Banyak studi yang menunjukkan, penggunaan susu formula di situasi darurat malah menyebabkan meningkatnya kejadian diare. Ini disebabkan perlengkapan yang enggak bersih, enggak higienis dan kondisi ibu dan bayi juga yang menurun," jelas Avianto kepada kumparanMOM, Rabu (1/1).

Senada dengan saran Avianto, dokter yang juga seorang konselor menyusui dr. Ameetha Drupadi, menyarankan agar ibu tetap menyusui bayinya.

"Tetap menyusui bayinya. Karena di dalam ASI itu justru banyak antibodi-nya yang baik untuk bayi," jelas dr.Ameetha yang praktik di Mayapada Hospital, Jakarta Selatan ini.

Jadi sekali lagi, berusahalah untuk tetap tenang dan terus susui bayi Anda, moms. Semoga saja, banjir segera surut dan keadaan baik kembali.