Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Memilih hanya dari bahan-bahan terbaik untuk diolah menjadi makanan bayi memang perlu orang tua lakukan. Tujuannya agar si kecil bisa mendapat nutrisi sehat seimbang setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Contohnya dengan menggunakan sayuran dan buah organik, juga meminimalisir penggunaan MSG serta gula demi memberi varian rasa lezat. Ya Moms, penggunaan gula berlebih disebut bisa meningkatkan risiko kegemukan dan diabetes. Dan salah satu pemanis alami yang bisa menjadi pengganti gula adalah daun stevia, namun apakah aman memberikannya pada bayi?
Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD, seorang pakar gizi dan keamanan pangan IPB (Institut Pertanian Bogor) menjelaskan, daun stevia memang bisa dijadikan pengganti gula karena memiliki rasa manis. Salah satu dari jenis tanaman perdu ini menghasilkan rasa manis dari senyawa glikosida stevisol (GS) dengan kadar tinggi.
Sebagai contoh, saat menyeduh teh biasanya butuh 2 sendok teh gula pasir, sementara bila diganti menggunakan gula stevia —senyawa GS yang sudah diekstrasi— cukup 1 sendok saja. Maka dari itu, pemanis alami ini juga cocok untuk penderita diabetes atau yang sedang diet rendah kalori. Lantas, apakah aman pula diberikan pada bayi?
ADVERTISEMENT
“1 tahun ke atas tidak apa-apa, (tapi di bawah) 1 tahun prioritas ke ASI dan MPASI. (Tapi) sebenarnya gini, bayi itu kan butuh kalori kalau dia udah lepas ASI, kita khawatir (kalau diberi daun stevia) asupan kalori kurang,” ujarnya dalam acara Jelajah Gizi yang diselenggarakan Danone Indonesia di Boja Farm, Bogor, pada Selasa (15/10).
Dengan kata lain, bayi yang masih dalam masa pertumbuhan butuh nutrisi seimbang, Moms. Sementara daun stevia sendiri punya kalori yang rendah sehingga dikhawatirkan tidak dapat memenuhi jumlah kebutuhan kalori hariannya.
Maka dari itu, meski dikatakan baik tapi daun stevia tidak cocok dikonsumsi bayi di bawah satu tahun. “Jadi anjuran ahli gizi supaya asupan gizi bayi tidak berkurang dan dapat merasa kenyang,” tambahnya.
Daun stevia sendiri punya jalan panjang hingga akhirnya dinyatakan aman dikonsumsi anggota keluarga Anda lainnya, seperti si kecil yang sudah sekolah dan suami yang memang sedang diet rendah kalori.
ADVERTISEMENT
“Sejak 1985 (daun stevia) diajukan supaya boleh digunakan di dalam makanan tapi pada 2000an Food and Drug Administration baru mengizinkan untuk digunakan dalam makanan dan minuman setelah diuji kemanan pra klinik dan kilinik,”
“(Sedangkan) badan POM juga sudah mengizinkan. Jadi ini pemanis non kalori yang bersifat alami karena bukan sintetis, (cocok) untuk yang diet dan memiliki diabetes,” tandas Prof Sulaeman.