Sedang Pandemi Corona, Perlukah Program Hamil Ditunda?

5 April 2020 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Memiliki keturunan adalah harapan banyak pasangan, maka tak heran mereka putuskan untuk segera merencanakan program hamil. Namun, hal tersebut seketika menjadi lebih kompleks karena pandemi virus corona.
ADVERTISEMENT
Lantas, banyak pasangan mulai bertanya-tanya, apakah saat ini merupakan waktu yang tepat untuk merencanakan program hamil mengingat lebih banyak di rumah saja selama pandemi? Atau sebaliknya, menunda sampai pandemi ini usai?
Ilustrasi program hamil ditunda. Foto: Pixabay
Apabila Anda dan pasangan tengah merencanakan program hamil di tengah wabah corona, sebenarnya tidak ada larangan khusus. Hanya saja patut dipertimbangkan demi keselamatan Anda dan bayi nantinya. Demikian yang dikatakan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Kebidanan dan Kandungan dr. Shanty Olivia Febrianti Jasirwan, SpOG.
"Tidak ada larangan khusus untuk mereka yang ingin atau mencoba untuk hamil. Dari beberapa rekomendasi perhimpunan American Society Reproductive Medicine, mereka tidak melarang untuk kehamilan, tapi patut dipertimbangkan. Terutama bagi pasangan yang baru menikah ya, ataupun pasangan-pasangan yang sudah menikah satu tahun, perlu dipertimbangkan kembali untuk program hamil ini," ujar dr. Shanty Olivia Febrianti Jasirwan, Sp.OG, saat dihubungi kumparanMOM, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Perlu dipertimbangkan, sebab penelitian pada efek virus corona pada kehamilan kini masih minim data. dr. Shanty, menjelaskan bahwa para ahli dunia melihat bahwa virus ini termasuk golongan yang sama dengan SARS dan MERS, yang mana bila ibu hamil terinfeksi berisiko keguguran. Hal tersebut, membuat para ahli menyarankan untuk mempertimbangkan program hamil di tengah pandemi ini.
Di sisi lain, perubahan pada sistem imunitas saat hamil akan berubah, dan cenderung mudah terpapar virus dibandingkan perempuan yang tidak hamil. Lebih lanjut, gejala yang dialami ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 dengan wanita tidak hamil memiliki gejala yang sama. Dan sampai saat ini, belum diketahui apakah akan ada kelainan pada bayi yang lahir dari ibu terinfeksi corona. Namun, dilaporkan beberapa kasus berisiko menyebabkan kelahiran prematur hingga bayi tersebut meninggal.
ADVERTISEMENT
"Pada Sars dan MERS, beberapa data mengungkap adanya angka keguguran cukup tinggi pada mereka yang terinfeksi. Untuk corona belum ada data sampai saat ini. Namun karena pertimbangan itu, para ahli masih mempelajari COVID-19 terhadap ibu hamil terutama trimester awal, oleh karena itu maka perlu dipertimbangkan kembali untuk mereka yang ingin program hamil. Maksudnya apa? Amannya, ditunda gitu," jelas dr. Shanti.
Adapun tujuan utama disarankannya menunda program hamil di tengah wabah virus corona, yakni mendukung program dunia dalam melakukan social distancing demi memutus rantai penyebaran virus corona.
"Tujuannya utama sih untuk isu social distancing, atau physical distancing, bukan hanya program hamil sih, sebenarnya. Semua pengobatan medis yang sifatnya tidak emergency, sudah mulai dibatasi. Tujuannya kita ingin mendukung program dunia physical distancing ini untuk memutus rantai penularan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran coronavirus. Yuk, bantu donasi sekarang!