Sekolah Al-Izhar Pondok Labu Ajak Siswanya Peduli Lingkungan

14 Desember 2019 17:57 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret murid-murid SD kelas 1 yang selalu membawa botol minum sendiri. Foto: Dian Rosalina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret murid-murid SD kelas 1 yang selalu membawa botol minum sendiri. Foto: Dian Rosalina/kumparan
ADVERTISEMENT
Permasalahan lingkungan kini tak hanya menjadi perhatian para orang dewasa, namun anak-anak usia Sekolah Dasar pun mulai ikut berkontribusi menjaga lingkungannya. Mulai dari tidak menggunakan lagi pembungkus plastik untuk makanan, memakai sedotan yang bisa dicuci untuk dipakai kembali, belajar memilah sampah, hingga ikut serta menanam pohon.
ADVERTISEMENT
Menariknya, semua hal itu sudah dilakukan oleh seluruh siswa SD Perguruan Al-Izhar, Pondok Labu, Jakarta Selatan, sejak dua tahun terakhir ini. Salah satu guru yang diwawancarai kumparanMOM, Endang Purwaningsih, S.Pd, mengatakan sejak dua tahun lalu, sekolah Al-Izhar memiliki program yang dinamakan Peduli Lingkungan.
Program ini dibuat untuk menumbuhkan kepedulian anak-anak sejak usia dini terhadap lingkungan, khususnya lingkungan terdekat seperti sekolah dan rumah. Pada tahap awal, pihak sekolah memberikan pemahaman bahwa yang digunakan mereka misalnya seperti sedotan plastik atau botol minum plastik bisa menyebabkan suatu masalah seperti sampah.
Anak-anak SD yang berfoto bersama dengan Ibnu Jamil setelah melakukan olahraga sambil memegang tumblernya masing-masing. Foto: Dian Rosalina/kumparan
"Pada tahun pertama program ini, anak-anak diajarkan untuk memilah sampah untuk mengetahui sampah mana yang bisa didaur ulang. Nah pembiasaan tersebut terus dilakukan, seperti kami tidak lagi menjual air mineral dengan kemasan plastik, lalu menggantinya dengan mulai membiasakan anak-anak menggunakan tempat minum (tumbler) sendiri. Jadi di beberapa sudut sekolah disediakan dispenser agar anak-anak bisa mengisi ulang tumbler mereka di situ," papar Endang.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan program peduli lingkungan ini sudah disosialisasikan sekolah sejak anak-anak berada di kelompok bermain. Pada tahun ajaran baru, anak-anak tersebut dipertontonkan film mengenai dampak sampah yang mereka buang akan berbahaya bagi biota-biota dan hewan laut. Hal itu dilakukan agar anak-anak sudah mendapatkan pembiasaan dan menumbuhkan rasa kepedulian dari diri sendiri.
Kegiatan Jum'at yang dilakukan murid Taman Kanak-kanak (TK) bertujuan menanamkan kepada anak untuk untuk menjaga dan mencintai lingkungan. Foto: Instagram @/alizharpondoklabu
"Jadi anak-anak KB dan TK diantarkan untuk membuang sampahnya. Lalu untuk di kelas pun, sampah basah tidak diperkenankan dibuang. Jadi di kelas hanya disediakan tempat sampah kecil untuk sampah kering seperti kertas atau rautan," ujarnya.
Tak hanya soal sampah, anak-anak pun, lanjut Endang, juga diajak untuk mengikuti program penanaman pohon di area sekolah. Sejak 2018, setiap kelas di sekolah dasar bertanggung jawab untuk menanam dan merawat pohon yang mereka tanam. Anak-anak dalam satu kelas harus berdiskusi tentang pohon apa yang ingin mereka tanam, lalu mendiskusikan cara merawatnya bersama-sama.
ADVERTISEMENT
"Mereka patungan (membeli pohon). Satu kelas itu 2 pohon. Misalnya satu pot kira-kira seharga Rp 50 ribu. Anak-anak berdiskusi satu kelas mau patungan berapa. Setelah terkumpul uangnya dan pohonya itu dibeli, kita tanam sesuai jadwalnya. Perwakilan kelas akan ke tempat untuk menanam dan melihat bagaimana pohon tersebut ditanam. Setelah itu, dibuatlah tim pikel setiap hari untuk mengatur siapa saja giliran untuk menyiram pohon itu," kata guru yang juga mengajar kelas 1 ini.
Dua murid Al-Izhar yang sedang melakukan “Aksi Kampanye Peduli Lingkungan dan Riset” di Taman Margasatwa Ragunan. Foto: Instagram @/alizharpondoklabu
Selain program peduli lingkungan, Sekolah Perguruan Al Izhar juga memiliki salah satu ekstrakulikuler yang juga berkaitan dengan lingkungan, Moms. Adalah klub hijau yang diikuti dari siswa SD, SMP, hingga SMA. Klub hijau sendiri sering mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan peduli lingkungan.
ADVERTISEMENT
Mulai dari bersih-bersih sungai Ciliwung, dan yang kegiatan mereka yang terbaru adalah melakukan aksi peduli lingkungan di Taman Margasatwa Ragunan. Kegiatan tersebut diikuti oleh beberapa relawan yang terdiri dari anak-anak sekolah dasar kelas 4-6, SMP, SMA, dan beberapa guru.
Para murid Sekolah Dasar (SD) kelas 1 dan 3, yang membawa botol tumbler sendiri. Foto: Dian Rosalina/kumparan
"Tidak hanya membersihkan area-area lingkungan yang ada di Ragunan. Kegiatan ini termasuk juga kampanye untuk menggunakan tempat minum sendiri dan mengurangi sampah plastik sekali pakai," kata dia.
Endang mengatakan, memang tak mudah untuk melakukan pembiasaan peduli lingkungan kepada anak-anak. Perlu waktu yang tidak sebentar untuk menumbuhkan rasa kepedulian dari diri sendiri, jadi harus ada pengenalan, pembiasaan sehingga menjadi karakter nantinya.
"Kalau artinya peduli itu sudah tumbuh dari diri sendiri, diharapkan ia bisa menularkan kepada orang lain," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana dengan sekolah si kecil, Moms? Adakah program serupa? Ceritakan di kolom komentar ya.