Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keputihan berlebih saat hamil memang bisa saja membuat ibu khawatir. Tapi, sebenarnya, apakah hal itu normal?
Keputihan yang Normal dan Tidak Normal saat Hamil
Keputihan yang lebih banyak saat hamil bisa terjadi karena perubahan hormon. Kondisi ini merupakan hal yang normal apabila berwarna putih dan tidak berbau menyengat.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, mengungkapkan hormon perempuan selama kehamilan bisa meningkatkan sekret vagina. Nah Moms, hal itu bisa membuat area kewanitaan lembap.
Lantas, seperti apa keputihan yang perlu diwaspadai saat hamil?
"Jika kelembapan ini dapat mengubah pH dari vagina itu sendiri, maka bakteri dan jamur mudah sekali tumbuh dan disitulah keputihan yang tadinya normal menjadi keputihan tidak normal, " kata dr. Dinda saat dihubungi kumparanMOM, Senin (7/10).
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, peningkatan berat badan pada ibu hamil juga sangat memengaruhi kelembapan pada area kewanitaan. Lantas, kapan harus waspada?
Nah Moms, dari ciri-ciri yang ada, pastikan untuk mencari tahu apakah sedang mengalami keputihan normal atau tidak normal. Biasanya keputihan normal atau sekret vagina yang keluar itu tidak bertambah banyak, tidak berbau, tidak gatal dan tidak berwarna.
"Sedangkan untuk keputihan yang bermasalah atau yang harus diobati biasanya setelah beberapa lama keputihan tersebut nggak sembuh-sembuh," tutur dr. Dinda.
Ya Moms, keputihan yang tidak diobati akan berubah warna, dari bening menjadi putih atau kuning atau bahkan kehijauan. Apabila tidak diobati, keputihan ini dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil berupa kontraksi, hingga persalinan prematur. Artinya, jika ada keluhan keputihan saat hamil, sebaiknya segera diobati untuk mencegah komplikasi, Moms.
ADVERTISEMENT
Live Update