Skrining Hipotiroid pada Bayi Baru Lahir, Apa Maksudnya?

10 Januari 2020 8:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skrining hipotiroid pada bayi, kapan perlu dilakukan? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Skrining hipotiroid pada bayi, kapan perlu dilakukan? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Setelah bayi baru lahir, dokter akan melakukan proses skrining atau pemeriksaan kesehatan yang ia perlukan. Skrining dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya gangguan sejak awal kelahiran. Apabila ditemukan gangguan atau kelainan pada saat pemeriksaan, maka kelainan tersebut dapat ditangani sedini mungkin. Salah satu jenis skrining yang mungkin dilakukan pada bayi adalah skrining hipotiroid.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia skrining hipotiroid pada bayi biasanya baru dilakukan berdasarkan riwayat keluarga, gejala klinis yang timbul seperti skrining bayi baru lahir terhadap phenylketonuria, hiperplasia adrenal kongenital dan penyakit metabolik lainnya seperti maple syrup urine disease dan methylmalonic academia, Moms.
bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Padahal, sebaiknya menurut dr. Jenni K. Dahliana, Sp.A pada laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) semua bayi baru lahir perlu dilakukan pemeriksaan hipotiroid untuk mendeteksi kemungkinan adanya hipotiroid kongenital atau bawaan. Sehingga, jika ditemukan gangguan atau kelainan pada saat pemeriksaan, maka kelainan tersebut dapat ditangani sedini mungkin.
"Sangat diperlukan atau rutin skrining hipotiroid pada bayi baru lahir untuk menemukan kasus hipotiroid secara dini," ujar Dr. Jenni.
Hipotiroid bawaan yang tidak ditangani sejak dini, kata Dr. Jenni, dapat memengaruhi masa depan anak dan menyebabkan retardasi mental berat, tubuh pendek, muka hipotiroid yang khas dan kesulitan bicara serta tidak bisa diajak berkomunikasi. Itulah sebabnya, skrining hipotiroid perlu dilakukan pada bayi baru lahir, Moms.
ADVERTISEMENT
dr. Jenni menyarankan bayi perlu mendapat skrining ini setelah 48-72 jam dilahirkan atau sebelum bayi dibawa pulang ke rumah. Saat diperiksa, darah bayi akan diambil sebagai sampel oleh petugas kesehatan. Darah tersebut nantinya akan diteteskan di atas kertas khusus. Setelah darah tersebut mengering dilakukan pemeriksaan kadar hormon Thyroid-stimulating hormone.11 atau TSH.11.
bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Di laboratorium, kadar hormon TSH diukur dan hasilnya dapat diketahui dalam waktu kurang dari 1 minggu. Bila hasil tes tidak normal, bayi akan diperiksa oleh Tim Konsultan Program Skrining Bayi Baru Lahir.
Bayi yang didiagnosis menderita hipotiroid bawaan akan segera diberi pengobatan, yaitu pengganti hormon tiroid yaitu berupa tablet tiroksin. Penggunaannya bisa digerus kemudian dicampur ASI atau air yang akan diberikan satu kali sehari. Khasiat obat ini sama seperti hormon yang dihasilkan oleh kelenjar gondok.
ADVERTISEMENT