Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang sudah menikah, apa sih hal-hal yang membuat bahagia bersama pasangan? Jawabannya mungkin bisa bervariasi pada tiap pasangan. Tetapi, ternyata kebahagiaan dalam pernikahan tidak selamanya dipengaruhi oleh seberapa banyak dan mahal materi yang dimiliki.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, hal ini diungkapkan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan Journal of Family and Economic Issues. Dijelaskan, materi tidak akan membuat pernikahan bahagia. Tetapi justru sebaliknya, bisa berpotensi mengurangi kebahagiaan. Kok bisa, ya?
Penelitian ini dilakukan oleh Brigham Young University (BYU) terhadap 1.310 orang yang sudah menikah. Ditemukan, bahwa materialisme (atau bisa dibilang memprioritaskan uang atau materi lainnya) cenderung memunculkan efek negatif dalam kepuasan pernikahan.
"Karena lebih memilih mengejar uang dan materi, sehingga kehidupan lain seperti hubungan pernikahan tidak diprioritaskan," ungkap Profesor Studi Pernikahan dan Keluarga BYU, Dr. Jason Carroll, dikutip dari laman Motherly.
Menurut Carroll, pasangan yang fokus mencari kebahagiaan lewat materi atau materialisme bisa mengakibatkan pengelolaan keuangan yang buruk, serta berisiko menyebabkan utang dan pemborosan. Selain itu, penelitian juga menemukan suami istri yang mengejar kebahagiaan pernikahan lewat materi ternyata tidak memiliki banyak waktu bersama. Padahal, komunikasi dan keintiman penting untuk menjaga hubungan pernikahan agar lebih langgeng.
ADVERTISEMENT
"Ketidakpuasan pernikahan terjadi ketika mereka sangat mengejar uang dan harta, sehingga kurang menghargai hubungan satu sama lain. Jadi, pasangan tersebut cenderung kurang puas dengan pernikahannya," tutur penulis utama penelitian, Ashley LeBaron.
Selain itu, ditemukan bahwa awal permasalahan pernikahan bisa dimulai ketika salah satu atau keduanya tidak menyadari tingkat materialisme mereka sendiri. Bila ingin mengubah hubungan pernikahan menjadi lebih baik, Carroll menilai perlu ada evaluasi dari masing-masing dan mendiskusikan apa yang lebih dibutuhkan ketimbang materi dan uang.
"Sangat membantu bila pasangan mau mengevaluasi dan secara terbuka mendiskusikan seperti apa kehidupan mereka ke depannya. Serta, memastikan mereka mencurahkan waktu yang cukup demi memprioritaskan dan memperkuat hubungan pernikahannya," ungkap Carroll.
Kunci Pernikahan yang Bahagia, Apa Saja?
Lantas, apa sih kunci pernikahan yang sukses, bahagia, dan bikin langgeng? Lagi, ini bisa menyesuaikan kondisi masing-masing pasangan. Tetapi, tidak ada salahnya untuk mengikuti tips-tips berikut ini, yang dikutip dari laman University of Rochester Medical Center.
ADVERTISEMENT
Jadi, mana saja yang sudah kamu lakukan bersama pasangan, Moms?