Studi Ungkap Wanita Berusia 30-an Kini Sudah Mulai Alami Gejala Menopause

27 Februari 2025 14:33 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Studi Ungkap Wanita Berusia 30-an Kini Sudah Mulai Alami Gejala Menopause. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Studi Ungkap Wanita Berusia 30-an Kini Sudah Mulai Alami Gejala Menopause. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menopause merupakan fase alami dalam kehidupan wanita, ketika Anda tidak lagi mengalami menstruasi karena tubuh berhenti memproduksi reproduksi utamanya, seperti estrogen. Fase ini sering kali disebut juga akhir dari masa subur seorang wanita.
ADVERTISEMENT
Umumnya, menopause dialami wanita di usia 45 tahun ke atas. Sementara fase perimenopause atau tubuh mulai mengalami perubahan hormon sebagai tanda-tanda awal menopause di pertengahan hingga akhir usia 40-an. Perimenopause adalah kondisi wanita mulai mengalami gejala menopause, tetapi masih mengalami menstruasi.
Meski begitu, sebuah penelitian di Inggris menunjukkan saat ini lebih dari separuh wanita di usia awal 30-an mulai mengalami gejala awal menopause sedang atau berat. Kok bisa?

Temuan Studi soal Gejala Awal Menopause Mulai Dialami Wanita Berusia 30-an

Daily Mail melansir, kesuburan mulai berkurang bahkan selama periode perimenopause karena hormon berfluktuasi, yang berarti beberapa wanita di usia 30-an yang menderita gejala-gejala ini kemungkinan lebih sulit untuk hamil.
Para ahli dari University of Virginia Health System menemukan wanita yang lebih muda cenderung melaporkan tanda-tanda kesehatan mental menopause, seperti kabut otak (brain fog) atau kondisi seseorang merasa sulit untuk berkonsentrasi dan tidak bisa fokus. Gejala ini bahkan bisa muncul bertahun-tahun sebelum timbul gejala fisik, seperti tubuh merasakan sensasi panas tiba-tiba hingga vagina kering.
Ilustrasi sakit kepala karena mengalami gejala menopause. Foto: Shutter Stock
Dalam penelitian ini, para ahli bekerja sama dengan aplikasi pelacak menstruasi, Flo, dengan menganalisis hampir 4.500 wanita untuk menjalani tes gejala menopause. Tes ini meminta responden untuk menilai pengalaman mereka terhadap tanda-tanda perubahan pada tubuh mereka, pada skala nol sampai empat. Angka nol menunjukkan mereka tidak mengalami gejala tersebut, dan empat berarti mereka menganggapnya parah.
ADVERTISEMENT
Setelah menganalisis hasilnya, peneliti menemukan 55,4 persen wanita berusia 30-35 tahun yang mengikuti tes (1.127 wanita) mendapat skor cukup tinggi untuk memenuhi kriteria mengalami gejala menopause sedang atau berat. Angka ini naik menjadi 64,3 persen di kalangan wanita berusia 36-40 tahun, yang berarti masih jauh sebelum usia rata-rata perimenopause.
Meski demikian, lebih dari 9 dari 10 wanita dari kedua kelompok usia belum memeriksakan diri ke dokter tentang potensi gejala menopause atau perimenopause yang mereka alami.
Kemudian para peneliti yang menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Women's Health menemukan, gejala psikologis menopause seperti kecemasan, depresi, dan mudah tersinggung lebih umum terjadi pada wanita muda. Keparahan gejala-gejala ini akan mencapai puncaknya pada wanita berusia 41-45 tahun, sebelum sebagian besar menghilang ketika berusia 56 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
Sebaliknya, perubahan tanda-tanda fisik yang lebih umum diketahui, seperti rasa panas tiba-tiba pada tubuh dan vagina kering, paling tinggi terjadi pada wanita berusia 51 tahun ke atas.
"Studi ini penting untuk memetakan lintasan gejala perimenopause, yang memberi tahu kita gejala apa yang dapat kita harapkan, dan mengingatkan pada fakta bahwa wanita mengalami gejala perimenopause lebih awal dari yang kita harapkan. Gejala fisik dan emosional yang terkait dengan perimenopause kurang diteliti dan sering kali diabaikan oleh dokter," ujar Dr. Jennifer Payne, ahli psikiatri reproduksi dari University of Virginia Health System.
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, salah satunya adalah karena data dikumpulkan melalui survei, tidak ada cara untuk memverifikasi apa yang dilaporkan wanita tersebut, dan keterbatasan lainnya adalah ukuran sampelnya kecil. Ada juga kemungkinan bahwa gejala menopause seperti kecemasan dan depresi atau masalah kandung kemih disebabkan oleh masalah medis yang tidak terkait dengan menopause.
ADVERTISEMENT