news-card-video
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Sulit Tidur Setelah Punya Anak? Mungkin Anda Kena Postnatal Insomnia

19 Maret 2018 1:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Insomnia (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Insomnia (Foto: Thinkstock )
ADVERTISEMENT
Pascamelahirkan, biasanya ibu kurang tidur karena harus terbangun beberapa kali sepanjang malam karena tangisan si kecil. Bayi bisa saja menangis karena merasa lapar, popoknya basah, meras dingin dan banyak alasan lainnya. Tidak heran kalau banyak orang berkelakar bilang, "Selamat bergadang!" pada pasangan orang tua baru.
ADVERTISEMENT
Hal ini lazim terjadi selama beberapa bulan kehidupan pertanya bayi sampai akhirnya bayi dapat tidur sepanjang malam. Inilah saat yang ditunggu-tunggu orang tua, karena tidak perlu lagi bergadang dan khirnya kehidupan dapat kembali 'normal'.
Tapi ketika akhirnya bayi dapat tidur semalaman, ada juga ibu yang tetap tidak bisa tidur! Ibu terus terbangun beberapa kali setiap malam, tidak dapat kembali tidur, sementara si kecil (dan suami!) tidur nyenyak di sampingnya.
Aduh, kenapa ya?
Inilah yang disebut postnatal atau postpartum insomnia, Moms! Masalah sulit tidur atau insomnia pascamelahirkan. Hal ini cenderung dialami ibu daripada ayah dan sangat umum terjadi.
Insomnia pascamelahirkan terjadi saat ibu yang kelelahan dan sangat membutuhkan istirahat, tidak bisa tidur meski bayinya sedang tidur nyenyak. Gangguan ini sering dikaitkan dengan depresi pascamelahirkan, tetapi juga dapat muncul dengan sendirinya tanpa gejala depresi yang nyata.
Ilustrasi Wanita Depresi (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Wanita Depresi (Foto: Thinkstock)
Ibu yang berjuang dengan masalah ini sering mengeluh bahwa mereka merasa tegang dan gelisah. Mereka dengan cemas terus terjaga dan bersikap siaga. Takut jika tertidur, mereka tidak akan mendengar si kecil menangis.
ADVERTISEMENT
Kesiagaan ini juga yang membuat mereka mudah terbangun oleh suara sekecil apa pun. Termasuk sering terbangun karena merasa mendengar bayinya menangis, padahal si kecil tengah tidur lelap.
Menurut Liora Kempler, psikolog dari University of Sydney, sebenarnya secara ilmiah tidak ada kategori khusus untuk wanita yang mengalami kesulitan tidur seperti ini setelah punya anak.
Ilustrasi Insomnia (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Insomnia (Foto: Unsplash)
Lalu kenapa bisa ada begitu banyak ibu baru yang mengalami insomnia? Dikutip dari Essential Baby, Kempler mengatakan bahwa insomnia dapat berkembang saat tubuh kita mulai mengasosiasikan waktu malam dengan tidak tidur.
"Ketika bayi baru lahir, ibu berusaha terjaga sepanjang malam meski tidak terbiasa dengan hal itu. Dalam usahanya itu, mereka menghabiskan waktu untuk berpikir atau mencemaskan banyak hal di tempat tidur sehingga semakin lama semakin terbiasa. Hubungan antara tidur dan tempat tidur kemudian melemah," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kabar baiknya, Kempler mengatakan bahwa sama seperti tubuh kita belajar untuk tetap terjaga, tubuh juga dapat belajar untuk kembali tidur. Sarannya adalah jangan biarkan kekhawatiran atau setumpuk pikiran Anda mendekati tempat tidur!
Terjaga Tengah Malam (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Terjaga Tengah Malam (Foto: Unsplash)
"Jika Anda mendapati diri Anda terbangun dan berpikir lebih dari sekitar 15 menit, segera bangun dari tempat tidur. Pergi dan coba duduk dengan tenang di ruangan yang gelap di bagian lain rumah," sarannya.
Saat di luar kamar atau jauh dari tempat tidur, bisa jadi Anda bahkan tidak dapat mengingat apa yang tadi Anda pikirkan. Jadi duduklah tanpa melakukan apa-apa sampai Anda merasa lebih rileks dan mungkin sedikit lebih mengantuk, lalu coba kembali tidur.
Kempler juga menyarankan Anda untuk tidak mencoba tidur lebih awal untuk "mengejar ketinggalan" karena justru dapat memperparah masalah ini. "Anda akan terbangun lebih lama, yang akan memperkuat asosiasi tempat tidur dan kesiagaan atau terjaga di dalam otak," ujarnya
Ilustrasi Tempat Tidur (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Tempat Tidur (Foto: Pixabay)
Sebagai gantinya, tidurlah saat Anda dalam keadaan tenang dan santai. Anda juga bisa tidur lebih larut, karena artinya Anda akan cenderung membiarkan rasa kantuk datang. Tapi bila tetap mengalami insomnia, coba diskusikan masalah ini dengan dokter untuk menemukan solusinya.
ADVERTISEMENT
Ingat, Moms, Anda butuh istirahat cukup untuk dapat mengurus si kecil dengan baik. Jadi jangan pernah berpikir bahwa Anda akan jadi ibu yang egois bila beristirahat atau tidur; justru sebaliknya. Anda perlu melakukannya untuk menjadi ibu terbaik yang Anda bisa!