Surat Terbuka dari kumparanMOM untuk para Ayah: Kamu yang Terbaiq!

12 November 2019 11:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi ayah dan bayinya yang baru lahir Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi ayah dan bayinya yang baru lahir Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk Ayah keren di luar sana, kami tahu kamu selalu ada.
ADVERTISEMENT
Kami melihat bagaimana kamu berdiri dengan gugup saat bayi kecil kita lahir. Kamu tampak bahagia, bangga, cemas, dan berhati-hati sekali menggendongnya.
Wajahmu mengisyaratkan banyak tanya. Atas apa yang baru saja terjadi dan yang akan dihadapi setelah kehadiran mahluk kecil yang kini jadi tanggungjawab kita berdua.
ilustasi ayah tidur sambil memeluk bayinya Foto: Shutterstock
Kami tahu kamu ngantuk sekali setiap mengawali hari, matamu merah dan berat karena harus bangun jam 1 dan 4 pagi. Untuk menemani, mengganti popok, sampai membuatkan mie instan untuk istri karena ada yang lapar setelah menyusui.
Begitu juga sepulang bekerja. Kamu tampak lelah tapi kamu tahu begitu juga dengan kami, para ibu, istri. Karenanya kamu berusaha mengumpulkan sisa-sisa energi, mengajak si kecil bermain, ngobrol soal Tayo atau membacakan buku cerita favoritnya untuk yang ke 1346 kali!
ilustrasi ayah dan anak Foto: Shutterstock
Kami juga tahu kamu harus bekerja ekstra keras setiap harus mengambil cuti. Entah karena drama domestik akibat 'si Mbak' mendadak pulang, bertemu konselor laktasi atau mengantar anak field trip jam 6 pagi.
ADVERTISEMENT
Kami tahu kamu mencuri-curi waktu browsing toko online untuk mencari banyak hal yang (tiba-tiba) jadi kita butuhkan. Freezer ASI, mobil yang bagasinya lebih besar, ransel Paw Patrol, sampai lampu darurat dan koyo hangat!
ayah dan anak mandi bersama Foto: Shutterstock
Kami mendengar kamu ikut menyanyikan lagu Neona di kamar mandi. Kami melihat kamu melirik poster Frozen II saat kita ke mal minggu lalu. Kami tahu kamu memeluk jagoan cilikmu ketika dia kalah main futsal, membesarkan hatinya dan bilang padanya enggak papa kalau mau menangis.
ilustrasi ayah dan anak laki-lakinya Foto: Shutterstock
Kamu pula yang berteriak paling keras waktu dia masuk garis finish di lomba lari 10 meter di sekolahnya, yang menggendongnya di bahu tinggi-tinggi ketika nonton pawai meski pasti pegal luar biasa, yang semangat memamerkan foto-foto di ponsel kamu dan bercerita tentang kepintarannya setiap bertemu teman lama.
ADVERTISEMENT
Ayah, kami juga tahu, kamu sering khawatir. Kami melihat kamu berusaha keras mendidik, melindungi dan menjaga. Kami melihat kamu tumbuh, terus memberi dan mencintai.
ilustrasi ayah yang jadi kesayangan seluruh anggota keluarga Foto: Shutterstock
Kami, para istri, ibu, mungkin enggak sering ngomong begini ke kamu. Alasannya, apalagi kalau bukan karena kesibukan kita sehari-hari?
Hari yang begitu panjang sekaligus pendek, dipenuhi dengan begitu banyak tanggung jawab, makanan untuk dimasak, mainan yang perlu dibereskan, target kantor yang mepet tengat dan tagihan yang perlu dilunasi.
Terkadang rasanya, tidak ada cukup waktu untuk duduk dan memberi tahu kalau kami tahu, melihat dan mengingat semua yang kamu lakukan. Dan mencintaimu, untuk semua itu.
ilustrasi Hari Ayah Nasional Foto: Shutterstock
Kamu adalah bagian dari pasukan Ayah keren di Indonesia. Ayah yang membesarkan anak-anak yang juga luar biasa. Karena bimbingan, cinta, dan dukungan darimu lah yang membentuk, memberi arti, mempengaruhi hingga mereka menjelma jadi orang dewasa.
ADVERTISEMENT
Jadi sekali lagi, ketahuilah Ayah, kami tahu kamu selalu ada dan berusaha. Kami bersyukur dan mencintaimu karenanya. Terima kasih, ya!
Selamat Hari Ayah Nasional. Kamu memang yang #terbaiq.