Susu UHT vs Susu Bubuk, Mana Lebih Baik untuk Anak?

16 September 2018 11:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi susu full cream (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi susu full cream (Foto: Dok. Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Setelah anak menyelesaikan masa menyusu ASI selama dua tahun, tibalah saat ibu untuk memilih susu pengganti. Ya, anak tetap butuh susu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya, Moms.
ADVERTISEMENT
Sebagian ibu mungkin bingung untuk memilih karena melihat banyaknya jenis susu yang tersedia di pasaran. Menurut ilmuwan nutrisi Dr. Matthew Lantz Baylock PHD, susu terbaik untuk dikonsumsi anak dan keluarga adalah susu sapi segar yang telah melalui proses pasteurisasi.
Ilmuwan Nutrisi Dr. Matthew Lantz Baylock (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilmuwan Nutrisi Dr. Matthew Lantz Baylock (Foto: Shika Arimasen Michi/kumparan)
“Susu harus dipasteurisasi. Bahaya kalau susu sapi diminum mentah. Pasteurisasi bertujuan untuk membunuh kuman-kuman agar aman diminum. Sayangnya susu segar ini hanya tahan 3-4 jam di suhu ruangan,” papar Matthew dalam peluncuran susu UHT Greenfields kemasan kecil di Pacific Place, Jakarta, pada Jumat (14/9).
Untuk memperpanjang keawetannya, susu sapi diolah menjadi berbagai produk seperti susu UHT dan susu bubuk. Lantas, adakah perbedaan nutrisi dari kedua susu tersebut?
Susu UHT berasal dari susu sapi yang diolah melalui proses pasteurisasi dan Ultra High Temperature (UHT). Susu dipanaskan di atas suhu 135 derajat celcius agar steril dan menghilangkan bakteri-bakteri di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Berkat proses UHT ini, susu dapat disimpan pada suhu ruangan selama berbulan-bulan tanpa bahan pengawet. Anda juga bisa mendapatkan susu UHT full cream yang berbahan 100 persen susu sapi murni. Oleh karena itu, jika Anda tidak bisa menyediakan susu sapi segar, Matthew menyarankan untuk memilih susu UHT.
Susu. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Susu. (Foto: Pexels)
Sementara itu, proses pembuatan susu bubuk tentu sangat berbeda dengan susu UHT. Susu ini tidak berbentuk cair dan proses pembuatannya memakan waktu lebih lama. Dibutuhkan waktu sekitar 20 detik sampai 3 menit dengan suhu 150-300 derajat celsius untuk mensterilkan susu bubuk.
Dilihat dari waktu pemanasannya yang lama, nutrisi yang terkandung dalam susu pun akan berkurang. Selain itu, proses kimiawi susu sapi menjadi susu bubuk juga menyebabkan meningkatnya kandungan kolesterol teroksidasi. Terlalu sering mengonsumsinya, menambah risiko terkena penyakit jantung dan stroke.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui bahwa untuk membuat susu bubuk seberat 1 kilogram, dibutuhkan 8 liter susu sapi. Susu sapi itu diolah sedemikian rupa sehingga menjadi susu bubuk yang siap dikonsumsi. Mulai dari pemerahan, pasteurisasi, beberapa kali pengeringan, percampuran dengan perisa, mineral, dan probiotik, pemanasan, penguapan, hingga pengemasan. Meski demikian, waktu kedaluwarsa dari susu bubuk memang lebih lama yaitu, dua tahun sebelum bungkus susu dibuka.
Nah, Moms, itu tadi perbedaan susu UHTdan susu bubuk. Kira-kira mana yang Anda pilih? Pastikan Anda telah mengetahui kandungan susu yang Anda pilih, ya.