Tahap Perkembangan Bayi Usia 3 Bulan

23 Januari 2020 8:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perkembangan bayi 3 bulan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perkembangan bayi 3 bulan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Ada banyak perkembangan bayi di usia 3 bulan yang bisa membuat orang tua kagum. Ya, di usia itu pula, pola tidur bayi mulai teratur, sehingga jam begadang Anda mulai berkurang, Moms.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, bayi usia 3 bulan sudah dapat tidur malam dengan lebih tenang, sehingga Anda seharusnya bisa menggunakan waktu tersebut untuk istirahat. Dikutip dari Kids Health, berat badan bayi usia 3 bulan juga biasanya akan bertambah sekitar 30 persen (setara 681-907 gram), sedangkan panjangnya naik sekitar 20 persen (setara 2,5-3,8 cm).
Ilustrasi perkembangan bayi 3 bulan. Foto: Shutter Stock
Dokter spesialis anak, Cristy A. Wong, MD di Sanford, Florida, AS pun menjelaskan bahwa perkembangan bayi bisa saja lebih cepat atau lebih lambat. Apalagi di usia ini kemungkinan bayi mengalami growth spurt atau lonjakan pertumbuhan.
Nah Moms, berikut adalah tahap perkembangan bayi di usia 3 yang perlu Anda ketahui.
Ilustrasi perkembangan bayi 3 bulan. Foto: Shutter Stock
1. Keterampilan motorik
Selama beberapa bulan pertama, Anda mungkin pernah melihat si kecil menunjukkan gerakan terkejut atau biasa disebut dengan refleks moro. Nah, di bulan ketiga ini, biasanya kondisi itu lambat laun akan hilang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Anda mungkin juga memperhatikan bahwa kekuatan leher bayi semakin baik. Saat Anda sedang menggendongnya dengan posisi tegak, kepala si kecil tak lagi goyah.
Bayi berusia 3 bulan juga umumnya sudah memiliki kekuatan tubuh bagian atas yang cukup untuk menopang kepala dan dada mereka dengan tangan sambil berbaring tengkurap. Kekuatan tubuh bagian bawah pun juga dapat dikatakan semakin baik di usia ini. Bayi sudah mulai bisa merentangkan kaki dan menendang.
Jika Anda memerhatikan si kecil dengan teliti, Anda mungkin melihat si kecil sudah menunjukkan tanda awal koordinasi tangan-mata dengan baik. Tangan mereka sudah dapat membuka dan menutup, menyatu, meraih mainan, dan memasukkan mainan ke dalam mulut.
Ilustrasi bayi tidur tengkurap Foto: Shutterstock
2. Jadwal tidur bayi
ADVERTISEMENT
Sistem saraf bayi usia 3 bulan juga semakin matang. Perutnya pun dapat menampung lebih banyak ASI atau susu formula. Perubahan ini membuat bayi Anda mungkin akan tidur lebih lama sekitar 6-7 jam. Ya Moms, akhirnya Anda punya kesempatan tidur lebih banyak.
Namun, jika si kecil terbangun pada tengah malam, cobalah tunggu sekitar 30 detik. Terkadang, bayi hanya menangis selama beberapa saat dan kemudian ia akan tertidur kembali.
Apabila tangisan bayi Anda tak kunjung berhenti, mungkin Anda dapat mengecek popoknya, mungkin bayi merasa risih karena popoknya sudah penuh atau ia tengah buang air besar dan Anda dapat menggantikan popok si kecil. Namun jika hal itu bukan penyebabnya, mungkin bayi Anda merasa haus, jadi segeralah untuk menyusuinya, Moms.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, jadwal tidur siang hari bayi Anda pun menjadi lebih rutin. Sebagian besar bayi usia 3 bulan membutuhkan tidur siang sekitar 1,5-2 jam setiap hari.
Penglihatan Bayi Usia 0-3 Bulan Foto: Pixabay
3. Indra penglihatan dan pendengaran bayi
Fungsi penglihatan dan pendengaran bayi usia 3 bulan semakin baik. Bayi sudah bisa memalingkan kepala dan tersenyum mendengar suara orang tua mereka. Bayi juga senang mendengarkan suara-suara dari musik.
Di bulan ini, bayi masih suka melihat mainan yang berwarna cerah. Hal itu karena warna kontras yang tajam lebih memudahkan bayi untuk melihat. Tak hanya itu, wajah di sekitar bayi juga bisa menarik perhatiannya. Anda dapat mengambil kesempatan ini untuk mempererat keintiman dengan si kecil. Selain itu, bayi juga senang memperhatikan wajah dirinya sendiri di cermin.
Ilustrasi orang tua mengajak bayi bicara atau mengobrol. Foto: Shutter Stock
4. Komunikasi
ADVERTISEMENT
Margaret Mahler, Psikiater Anak di Hungaria menjelaskan bahwa usia 3 bulan merupakan tahapan 'penetasan'. Di usia ini, Mahler mengibaratkan bayi keluar dari cangkang dan mulai bereaksi serta berhubungan dengan dunia di sekitar mereka.
Seperti dikutip dari Verywell Family, bayi berusia 3 bulan memang belum bisa bicara, tetapi Anda sebagai orang tua dapat mendorong si kecil dengan rutin mengajaknya berkomunikasi. American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar orang tua dapat mengajak bayinya berkomunikasi dengan berbagai hal seperti bernyanyi, membacakan dongeng, dan sebagainya. Jika Anda bingung ingin membacakan dongeng apa, Anda bahkan bisa mengajaknya berkomunikasi dengan menceritakan tentang aktivitas yang Anda lakukan di hari itu. Berkomunikasi dengan bayi juga bisa dilakukan saat Anda tengah menggantikan popok bayi, memandikan bayi, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT