Tahap Perkembangan Kulit pada Janin

2 Desember 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Janin PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Janin PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tahap perkembangan janin mungkin jadi pembahasan seru yang sering Anda bicarakan dengan pasangan. Meski masih ada di dalam perut, mungkin Anda dan suami kerap menebak kira-kira sudah sejauh mana tahap perkembangan si kecil di dalam perut. Benar enggak, Moms?
ADVERTISEMENT
Misalnya saja membahas mengenai: kapan rambut janin tumbuh, kapan organ-organ di dalam tubuhnya berkembang, kapan kuku kecilnya mulai tumbuh hingga bagaimana tahap perkembangan kulit janin.
Ya Moms, ternyata kulit si kecil sudah terbentuk mungkin ketika Anda belum sadar kalau Anda tengah hamil. Tak hanya itu, kulit bayi saat masih berada di dalam kandungan juga transparan.
Untuk mengetahui lebih lengkapnya, berikut tahap perkembangan kulit janin, seperti dikutip dari The Bumps:
Trimester Pertama
Embrio usia 1 bulan. Ukurannya baru sekitar biji apel. Foto: Shutterstock
Menurut Joseph Ouzounian, MD dari Keck School of Medicine University of South California, Amerika Serikat, pada tingkat mikroskopis kulit bayi mulai berkembang sejak dini bahkan mungkin sebelum Anda sadar bahwa hamil.
Lebih lanjut, pada minggu keempat kehamilan, janin sudah memiliki dua lapisan kulit yang berbeda, yakni: lapisan basal atau lapisan sel bawah dan lapisan luar yang disebut periderm. Namun karena ukuran bayi masih sangat kecil —sebesar biji apel— jadi tidak bisa dilihat.
ADVERTISEMENT
Trimester Kedua
Ilustrasi janin usia 4 bulan.Foto: Shutterstock
Pada saat usia kehamilan memasuki trimester kedua atau minggu ke-14, menurut Desireé McCarthy-Keith, MD, MPH, ahli endokrinologi reproduksi dari Shady Grove Fertility di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Anda sudah bisa melihat permukaan kulit janin dengan USG.
Selanjutnya, saat usia kandungan 19 minggu kelenjar kulit bayi mulai menghasilkan zat berminyak yang disebut vernix. Zat ini berfungsi untuk melindungi kulit janin terhadap lingkungan sekitarnya, seperti cairan ketuban yang dapat mengiritasi.
Vernix akan terus menempel pada kulit janin sampai si kecil dilahirkan. Tapi jangan khawatir sebab vernix bisa hilang dengan cara dibersihkan.
Tapi, Moms, jangan bayangkan kulit janin sudah terlihat warnanya ya! Justru pada saat ini, kulit si kecil masih sangat tipis dan transparan jadi pembuluh darah yang ada di bawahnya terlihat jelas.
ADVERTISEMENT
"Selama trimester kedua semua bayi akan terlihat sama tidak peduli apa pun rasnya," kata Stephen Emery, MD, asisten profesor ilmu kebidanan, ginekologi dan reproduksi di Rumah Sakit Magee-Womens UPMC, Pittsburgh, Amerika Serikat.
Trimester Ketiga
Ilustrasi janin usia 7 bulan. Foto: Shutterstock
Moms, warna kulit janin di trimester ketiga kehamilan juga belum terlihat. Tapi, pada saat ini kulit si kecil mulai mengeras dan menjadi kurang transparan karena pigmentasi baru mulai berkembang.
Perlu Anda ketahui, terlepas dari ras-nya, semua bayi yang baru lahir cenderung memiliki kulit berwarna merah atau ungu kebiruan. Kok bisa? Ini karena sistem peredaran darah bayi belum sepenuhnya berkembang.
bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Jadi, sel-sel melanosit menjadi lebih aktif setelah bayi lahir. Lalu menghasilkan melanin yakni pigmen yang membentuk warna kulit. Selanjutnya, genetika yang menentukan warna kulit bayi.
ADVERTISEMENT
Itulah kenapa warna kulit si kecil saat lahir putih dan kemerahan atau ungu kebiruan. Selanjutnya saat memasuki usia 2 bulan kulit bayi akan menebal, bertambah jumlah pigmennya dan berubah menjadi gelap. Setelah 6 bulan barulah warna kulit bayi permanen, namun tidak menutup kemungkinan akan berubah karena faktor lingkungan.