Tahapan Perkembangan Bicara pada Anak Balita

20 Oktober 2019 17:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi balita bicara. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi balita bicara. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kemampuan bicara pada anak usia balita berbeda-beda. Ada anak yang sudah sangat fasih berbicara dan memahami banyak arti kata sebelum usianya mencapai 2 tahun. Namun, ada juga anak balita yang baru bisa mengucapkan sedikit kata di usia 2 tahun.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang tua mungkin merasa panik, jika melihat anak balitanya belum bisa lancar berbicara. Ya, mereka khawatir si kecil mengalami keterlambatan berbicara.
Padahal, jangan buru-buru melabeli anak terlambat berbicara, Moms. Untuk mengetahui kapan balita dikatakan terlambat bicara atau tidak, sebaiknya terlebih dahulu Anda mengenal tahapan perkembangan bicara normal pada balita seperti yang dirangkum kumparanMOM dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikut:
Usia 0-6 bulan
Bayi baru lahir hanya bisa menangis untuk menyatakan keinginannya. Pada usia 2-3 bulan, bayi mulai dapat membuat suara-suara seperti "aah" atau "uuh" yang dikenal dengan istilah cooing. Si kecil juga mulai senang bereksperimen dengan berbagai bunyi yang dapat dihasilkannya, misalnya suara menyerupai berkumur.
Pada usia ini bayi mulai bereaksi terhadap orang lain dengan mengeluarkan suara. Setelah usia 3 bulan, bayi akan mencari sumber suara yang didengarnya dan menyukai mainan yang mengeluarkan suara. Mendekati usia 6 bulan, bayi mulai dapat merespons terhadap namanya sendiri dan mengenali emosi dalam nada bicara.
ADVERTISEMENT
Cooing berangsur menjadi babbling, yakni mengoceh dengan suku kata tunggal, misalnya papapapapa, dadadadada, bababababa, mamamamama. Bayi juga mulai dapat mengatur nada bicaranya sesuai emosi yang dirasakannya, dengan ekspresi wajah yang sesuai. Di usia ini, Anda harus waspada jika si kecil tidak menoleh jika dipanggil namanya atau tidak ada babbling.
Usia 6-12 bulan
Pada usia 6-9 bulan, bayi mulai mengerti nama-nama orang dan benda serta konsep-konsep dasar seperti ya, tidak, habis. Saat babbling, ia menggunakan intonasi atau nada bicara seperti bahasa ibunya. Ia pun dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama dan papa tanpa arti.
Memasuki usia 9-12 bulan, bayi seharusnya sudah dapat mengucapkan mama dan papa atau istilah lain yang biasa digunakan untuk ibu dan ayah atau pengasuh utama lainnya dengan arti. Ia menengok apabila namanya dipanggil dan mengerti beberapa perintah sederhana misalnya lihat itu atau ayo sini.
ADVERTISEMENT
Ia juga mulai menggunakan isyarat untuk menyatakan keinginannya seperti menunjuk, merentangkan tangan ke atas untuk minta digendong, atau melambaikan tangan. Ia suka membeo, menirukan kata atau bunyi yang didengarnya. Umumnya pada usia 12 bulan, bayi sudah mengerti sekitar 70 kata. Anda harus waspada jika bayi tidak menunjuk dengan jari atau ekspresi wajah kurang pada usia 12 bulan.
Usia 12-18 bulan
Pada usia ini, anak biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan, menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan orang lain, dan mengikuti perintah satu langkah sepeti tolong ambilkan mainan itu.
Kosakata anak bertambah dengan pesat saat usianya 15 bulan, ia juga mungkin baru dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti. Sementara pada usia 18 bulan, kosa-katanya telah mencapai 5-50 kata. Pada akhir masa ini, anak sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata. Anda perlu waspada, bila tidak ada kata berarti pada usia 16 bulan.
Ilustrasi balita bicara. Foto: Shutter Stock
Usia 18-24 bulan
ADVERTISEMENT
Dalam kurun waktu ini anak mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari ia memiliki kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata seperti "mama mandi" dan dapat mengikuti perintah dua langkah. Pada fase ini anak akan senang mendengarkan cerita. Pada usia dua tahun, sekitar 50 persen bicaranya dapat dimengerti orang lain. Yang harus Anda waspadai adalah jika tidak ada kalimat 2 kata yang dapat dimengerti pada usia 24 bulan.
Usia 2-3 tahun
Setelah usia 2 tahun, hampir semua kata yang diucapkan anak seharusnya telah dapat dimengerti oleh orang lain. Anak sudah biasa menggunakan kalimat 2-3 kata. Mendekati usia 3 tahun, balita bahkan sudah bisa merangkai 3 kata atau lebih dan mulai menggunakan kalimat tanya. Ia dapat menyebutkan nama dan kegunaan benda-benda yang sering ditemui, sudah mengenal warna, dan senang bernyanyi atau bersajak.
Ilustrasi balita bicara. Foto: Shutter Stock
Usia 3-5 tahun
ADVERTISEMENT
Anak pada usia ini balita tertarik mendengarkan cerita dan percakapan di sekitarnya. Ia dapat menyebutkan nama, umur, dan jenis kelaminnya, serta menggunakan kalimat-kalimat panjang lebih dari 4 kata saat berbicara. Pada usia 4 tahun, bicaranya sepenuhnya harus dapat dimengerti oleh orang lain. Anak juga sudah dapat menceritakan dengan lancar dan cukup rinci tentang hal-hal yang dialaminya.
Apabila terdapat salah satu tanda waspada di atas, bawalah si kecil ke dokter anak. Secara umum, di usia berapapun, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan, jika ia menunjukkan kemunduran dalam kemampuan berbicara atau kemampuan sosialnya.