Tak Cuma Preeklamsia, Ini Dampak Kekurangan Energi Kronis pada Ibu Hamil

29 Maret 2020 18:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hamil PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Hamil PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pastikan status gizi Anda sejak sebelum, selama, hingga setelah hamil adalah baik, Moms.Tujuannya supaya terhindar dari kondisi kekurangan energi kronis. Tak main-main, dampaknya bisa mengganggu pertumbuhan janin juga kesehatan Anda sendiri.
ADVERTISEMENT
Kekurangan energi kronis atau KEK adalah kondisi di mana selama 3 bulan atau lebih, calon ibu mengalami kekurangan energi akibat gizi yang buruk. Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan dr. Upik Anggraheni, SpOG., mengatakan, adapun tanda-tanda calon ibu mengalami KEK adalah ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) tidak lebih dari 23,5 cm.
Kemudian berat badan calon ibu tidak lebih dari 42 kilogram dan tinggi badan kurang dari 145 sentimeter, indeks massa tubuh (IMT) sebelum hamil kurang dari 17, dan Anda menderita anemia atau Hb kurang dari 11 gr/dl.
Ilustrasi ibu hamil kekurangan energi kronis. Foto: Shutter Stock
"Padahal, idealnya calon ibu sudah memikirkan cadangan nutrisi yang akan dia persiapkan untuk calon bayinya sebelum hamil, sehingga akan menurunkan risiko komplikasi selama kehamilan," kata dr. Upik saat dihubungi kumparanMOM, belum lama ini.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, masih banyak belum memahami dampak serius yang ditimbulkan, bila ibu mengalami KEK saat hamil. Lantas, apa saja dampak yang mengintai tersebut? Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Pondok Indah IVF, Jakarta Selatan ini mengungkap, ada beberapa risiko yang bisa dialami antara lain:
Ilustrasi janin dalam kandungan. Foto: Pixabay

Dampak pada Janin

- Pertumbuhan janin terhambat. Janin cenderung tumbuh kecil atau berat badan lahir bayi rendah.
- Keguguran.
- Bayi akan mengalami anemia.
- Ketika lahir, risiko KEK pada bayi 2 kali lipat lebih besar.
- Bayi mengalami gangguan tumbuh kembang.

Dampak pada Ibu

- Hiperemesis gravidarum (mual muntah berlebih) karena umumnya sudah terbiasa makan sedikit, ditambah sedang hamil membuat tidak nafsu makan. Lalu asam lambung meningkat dan akhirnya takut makan karena takut muntah.
ADVERTISEMENT
- Anemia (lemas, letih, lesu) yang berujung pada meningkatnya risiko perdarahan pasca persalinan.
- Komplikasi kehamilan bisa dialami juga misalnya ibu bisa mengalami preeklamsia, atau berisiko mengalami persalinan prematur.
Nah Moms, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan bila terindikasi mengalami KEK. Pertama, dr. Upik menyarankan calon ibu hamil harus mempersiapkan kehamilan sedini mungkin.
"Sama seperti mau menikah, mau hamil juga sebaiknya dipersiapkan dengan baik. Cukupi kebutuhan metabolisme tubuh. Hitung BMR (Basal metabolic rate) sesuai rumus Harris Benedict, yakni pada BMR Wanita = 655 + (9,6 x berat badan) + (1,8x tinggi badan) – (4,7 x usia)," ujarnya.
Ibu Hamil Periksa Berat Badan Foto: Shutterstock
Misalnya, berat dan tinggi badan Anda adalah 50 kg dan 160 cm, maka: 655 + (9,6 x 50 kg) + (1,8x 160 cm) – (4,7 x 27 tahun), berarti BMR atau jumlah kalori yang harus Anda konsumsi adalah 1.296,1, Moms. Dengan cara ini, Anda juga bisa menyesuaikan dengan kondisi. Jika berat badan kurang dari ideal, Anda bisa menambah jumlah kalori, guna menyimpan energi yang disimpan tubuh. Begitu pun sebaliknya.
ADVERTISEMENT
Kedua, makan menu gizi seimbang dan konsumsi asam folat setidaknya 3 bulan sebelum hamil; ketiga, melakukan pola hidup sehat; keempat, terapi perilaku kognitif atau medis untuk kebiasaan buruk seperti merokok, gangguan tidur, anoreksia atau bulimia.
"Dan jangan lupa kontrol kehamilan secara teratur, ya," tutupnya.