Ternyata Main Bubbles atau Gelembung Sabun Bisa Bikin Anak Sakit

26 November 2018 17:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bermain bubble. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bermain bubble. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Permainan gelembung sabun atau bubbles memang bisa dengan mudah menarik perhatian anak-anak, Moms. Lihat saja, gelembung sabun begitu dengan mudah ditemukan di tempat wisata dan si kecil cepat-cepat mengejar untuk memecah gelembung.
ADVERTISEMENT
Sepintas gelembung sabun terlihat aman-aman saja buat anak, bahkan bermain bubbles juga banyak manfaatnya bagi anak. Mulai dari melatih kemampuan visual anak karena akan membuatnya fokus, melacak dan menemukan sesuatu; melatih keterampilan motorik kasar dan menguatkan otot, saat anak berusaha mengejar gelembung; hingga keterampilan sosial ketika dimainkan dengan teman-teman.
Meski begitu, Anda juga perlu mewaspadai permainan ini, Moms. Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Physical Review Letters, bakteri bisa saja bersembunyi dalam gelembung sabun yang beterbangan.
Adanya bakteri membuat gelembung tidak cepat meletus. Selain itu, saat meletus, gelembung berisi bakteri tersebut akan berubah menjadi butiran air yang beterbangan di angkasa lebih cepat, daripada gelembung yang bersih.
Gelembung sabun (Foto: Acabashi via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gelembung sabun (Foto: Acabashi via Wikimedia Commons)
"Kami menemukan bakteri dapat memanipulasi gelembung dengan cara yang dapat meningkatkan gerakan gelembung dari air ke udara," kata salah satu penulis studi, Lydia Bourouiba, asisten profesor teknik sipil dan lingkungan sekaligus direktur Fluid Dynamics of Disease Transmission Laboratorium di Massachusetts Institute of Technology, AS, dilansir Live Science.
ADVERTISEMENT
Awalnya hal ini ditemukan peneliti secara tidak sengaja. Pada saat itu, mereka hanya ingin mengamati gelembung biasa. Namun, ternyata mereka membuat gelembung dengan air yang mengandung bakteri. Pada saat itu, peneliti tidak tahu bahwa air yang mereka gunakan mengandung bakteri.
“Gelembung yang diproduksi dari air ini bertahan lebih lama dan proses menipisnya berbeda dengan dengan gelembung yang terbuat dari air bersih.”
Bermain gelembung. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bermain gelembung. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Selanjutnya peneliti pun memutuskan untuk melakukan penelitian terhadap gelembung yang mengandung bakteri. Hasilnya, gelembung yang mengandung E. coli dapat bertahan 10 kali lebih lama daripada gelembung tanpa bakteri!
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa gelembung bertahan lebih lama, akibat bakteri mensekresi zat yang bisa mengurangi tekanan pada gelembung dan membuatnya lebih elastis. Bukan hanya bertahan lebih lama, gelembung sabun yang mengandung bakteri pun menghasilkan butiran air 10 kali lebih banyak dan melayang ke udara 10 kali lebih cepat saat meletus.
ADVERTISEMENT
Di antara banyak jenis bakteri, pada bakteri E. coli misalnya, bila anak terpapar karenanya maka berisiko terkena diare, mual dan muntah-muntah.
Tentu saja, lantas bukannya Anda akan melarang si kecil main gelembung sabun, mengingat banyak pula manfaat yang bisa diperoleh. Lebih aman kalau Anda bersama anak membuatnya sendiri menggunakan air bersih, atau membuat gelembung sabun saat mandi di bathub.