Tidak Semua Balita Suka Digelitik, Kenapa Ya?

6 Desember 2019 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balita menangis setelah digelitik orang tua. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Balita menangis setelah digelitik orang tua. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Banyak cara yang dilakukan oleh orang tua untuk mendekatkan diri dengan anak balita. Salah satunya dengan mengajaknya tertawa dengan cara menggelitiknya.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, menggelitik si kecil sebenarnya boleh-boleh saja. Jika dilakukan tidak berlebihan, menggelitik anak bisa membantu pengembangan emosinya, melatih kemampuan sensorinya, dan menghilangkan stres.
Dilansir Washington Post, Ahli Saraf di Providence Saint John’s Health Center in Santa Monica, California, AS, Santosh Kesari PhD mengatakan reaksi tubuh terhadap gelitikan adalah refleks yang tidak disengaja. Di mana sentuhan ringan terasa di dua area otak yakni somatosensori dan kortikal cingulate anterior. Korteks somatosensori adalah bagian otak yang menganalisis sentuhan, sementara korteks cingulate anterior adalah bagian otak yang mengindikasi rasa senang. Meski menggelitik balita punya manfaat, tapi ternyata tidak semua anak suka dengan cara itu.
Anak balita digelitik orang tua. Foto: Shutter Stock
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of California, Amerika Serikat, menggelitik anak bisa menimbulkan berbagai reaksi tergantung pada keadaan si kecil. Reaksi tertawanya juga tak melulu menunjukkan kesenangan, malah justru sebaliknya. Ia akan merasakan kecemasan, merinding, bahkan menangis.
ADVERTISEMENT
"Menggelitik bisa memperdalam perasaan cinta dan keterikatan anak dan orang tua. Meski begitu, jika berlebihan efek negatifnya muncul ketika kita tidak membiarkan anak-anak menetapkan batasnya," kata Colleen Cira, psikolog dan founder dari The Cira Center for Behavior Health di Chicago, Amerika Serikat, melansir dari Todays Parent.
Balita. Foto: Shutterstock
Ia mengingatkan, orang tua harus menghargai keputusan anak balita jika tidak suka digelitik. Hal itu penting, agar anak tahu bahwa tubuhnya bukanlah milik orang dewasa yang bisa dikontrol karena punya kekuatan lebih. Hal itu penting agar si kecil mampu membedakan mana yang merupakan pelanggaran privasi, mana yang tidak.
"Cara yang menyenangkan untuk mengajarkan anak-anak Anda tentang persetujuan adalah dengan menggelitik. Lalu ketika mereka mengatakan 'berhenti' atau 'tidak', Anda harus berhenti (menggelitik). Dan ketika mereka mulai bertindak seolah-olah mereka ingin kamu mulai menggelitik mereka lagi, katakan padanya bahwa ia harus bertanya. Ketika antusias, barulah Anda boleh menggelitiknya, lalu berhenti ketika mereka ingin berhenti," jelas Cira.
Anak menangis setelah digelitik orang tua. Foto: Shutter Stock
Lantas, bagaimana bisa membedakan si kecil suka digelitik atau tidak?
ADVERTISEMENT
Bila Anda menggelitik anak balita lalu ia menunjukkan ekspresi yang menyakitkan, mencoba melarikan diri, atau menghindari kontak mata, maka hal itu merupakan indikator mereka tidak senang dengan perlakuan Anda. Jadi hentikan gelitikan Anda bila ia sudah menunjukkan tanda-tanda tersebut, Moms.