Tips agar Anak Tidak Rewel saat Ibu Pergi Dinas Luar Kota

31 Mei 2022 19:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibu bekerja sedang perjalanan dinas. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibu bekerja sedang perjalanan dinas. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Ada beberapa tantangan yang umum dirasakan ibu bekerja. Salah satunya adalah saat harus meninggalkan anak beberapa hari karena perjalanan dinas luar kota atau luar negeri.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, bagi ibu bekerja, perjalanan dinas bisa jadi terasa lebih berat. Sebab, harus berpisah sementara waktu dengan si kecil. Apalagi, jika ini adalah kali pertama Anda meninggalkan anak untuk perjalanan dinas.
Wajar, bila ibu merasa sedih atau bahkan cemas saat harus meninggalkan anak. Begitu pula dengan si kecil, yang mungkin saja rewel karena mencari ibunya. Oleh sebab itu, perlu strategi agar ibu dan anak bisa sama-sama nyaman saat sedang tidak bersama.

Cara Buat Anak Tidak Nyaman saat Ibu Pergi Dinas

1. Cari Waktu yang Tepat
Ilustrasi kedekatan ibu dan anak laki-lakinya Foto: Shutterstock
Waktu untuk memberi tahu perjalanan dinas bisa berbeda-beda tergantung usia dan temperamen anak. Balita atau anak prasekolah biasanya belum betul-betul memahami konsep waktu. Beberapa anak usia SD juga mungkin masih kesulitan membedakan waktu, misalnya lama pergi selama 5 hari atau satu minggu
ADVERTISEMENT
"Sebaiknya beri mereka pemberitahuan [pergi] beberapa hari saja. Karena anak-anak kecil cenderung terlalu cemas tentang kepergian orang tua, jadi kerangka waktu yang lebih pendek mengurangi lama waktu mereka merasa khawatir," kata Psikolog Anak, Stephanie Mihalas, Ph.D., dikutip dari Parents.
Sementara bagi anak-anak yang umurnya sudah lebih besar, Anda bisa memberi tahu setidaknya 3-4 hari sebelumnya. Karena biasanya, di usia tersebut anak sudah mulai paham tentang waktu dan tanggung jawab pekerjaan yang dilakukan ibunya.
2. Jelaskan Detail Perjalanan Dinas
Beri tahu kapan, ke mana, dan apa saja yang dilakukan kepada anak selama pergi. Beri keyakinan, Anda akan menghubungi si kecil saat pergi nanti, dan berjanji akan membawakan oleh-oleh misalnya. Bila punya peta di rumah, tunjukkanlah lokasi tujuan dinas dan seberapa jauh dari rumah.
ADVERTISEMENT
Cara lain yang bisa dilakukan adalah menandai tanggal keberangkatan dan kepulangan di kalender. Katakan pada anak untuk mencoret satu hari setiap pagi ketika bangun, dan sambutlah Anda ketika hari kepulangan.
3. Tetap Lakukan Rutinitas
Ilustrasi pengasuh. Foto: Shutterstock
Meski harus berpisah untuk beberapa waktu, Anda tetap bisa membuat rutinitas anak berjalan seperti biasa. Bila dititipkan kepada kakek nenek atau pengasuh, berikan rincian jam tidur, jadwal makan, dan waktu bermainnya.
"Menjadi orang tua yang harus pergi untuk urusan bisnis saja sudah sulit, jadi sebaiknya jangan membuat perubahan tambahan yang akan mengganggu kehidupan anak-anak," kata Psikolog Klinis Pediatrik di Children's Mercy Hospitals and Clinics di Kansas City, Rochelle Harris, Ph.D..
4. Tinggalkan Kejutan
Anda memang harus berpisah untuk sementara waktu, tapi bukan berarti tidak bisa memberikan kejutan untuk anak. Misalnya, setelah pergi, teleponlah si kecil dan beri tahu bahwa ibu telah meninggalkan banyak camilan yang bisa dimakan di kulkas. Bisa juga tuliskan pesan 'Tunggu Ibu di rumah, ya!" atau "Setelah selesai bermain, jangan lupa dibereskan" dan sisipkan di tempat-tempat yang mudah ditemukan, seperti kotak mainan atau tas ranselnya.
ADVERTISEMENT
5. Tetap Terhubung
Tetap luangkan waktu untuk menghubungi anak meski sedang pergi dinas. Ya Moms, aturlah waktu untuk video call ketika anak selesai makan siang atau sebelum tidur. Cara ini bisa mengatasi rasa kangen dan menjaga tetap terhubung dengan anak-anak maupun suami di rumah.
6. Kembalilah dengan Cinta
Setelah berhari-hari dihabiskan untuk pekerjaan dinas, Anda mungkin sudah tidak sabar untuk segera pulang dan bertemu dengan keluarga. Ketika tiba di rumah, luangkan waktu 15-20 menit untuk sekadar memeluk anak-anak dan bercerita perjalanan yang dilakukan.
"Ketika anak-anak sudah lama tidak melihat ibunya, mereka ingin berbagi cerita selama Anda tidak ada. Atau melihat oleh-oleh apa yang dibawa oleh ibunya, dan mendengar tentang perjalanan yang dilakukan Anda," tutur dr. Mihalas.
ADVERTISEMENT