Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Kebanyakan ibu baru pasti ingin sekali mengasuh anak dengan seutuhnya. Entah dalam kondisi apapun, Anda selalu ingin menghabiskan waktu dengan anak.
ADVERTISEMENT
Sampai-sampai, pernah ada anggota keluarga atau kerabat terdekat, Anda larang dalam membantu mengurus si kecil sekalipun sebenarnya Anda tengah kerepotan.
Menurut psikolog pendidikan anak dan remaja, Agstried Elisabeth, M.Psi, protektif pada anak adalah hal wajar dan alamiah muncul dalam diri Anda sendiri, lho, Moms. Apalagi bagi Anda yang baru saja menyandang status baru sebagai ibu.
Kemungkinan besar lainnya, ada hal tertentu yang membuat ibu ingin menjaga si kecil seutuhnya. Salah satunya soal pengalaman dalam pengasuhan sebelumnya.
"Bisa juga berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Oh, 'orang tuanya sudah sakit atau orang di sekitarnya tidak terlalu oke dengan new born,' tentu saja sebagai ibu insting protektifnya jalan," kata Agstried Elisabeth saat dihubungi kumparanMOM melalui pesan singkat, Kamis (5/12).
Mungkin pernah juga sesekali terlintas dalam pikiran Anda: 'apakah cara saya termasuk yang sudah over protektif pada anak?' atau bisa jadi, ada dari keluarga atau kerabat yang telah menyampaikan demikian pada Anda.
ADVERTISEMENT
Ya, Moms, berlebihan itu tidak baik. Misalnya saja, anak tidak boleh melakukan kegiatan apapun, anak tak boleh dipegang oleh siapa pun, dan sebagainya. Pasalnya, hal ini akan berdampak pada tumbuh dan kembang si kecil, Moms. Si kecil kelak berisiko menjadi anak yang mudah ragu, penakut hingga gampang sakit.
Untuk menghindari hal tersebut, psikolog dari Rumah Dandelion ini menyarankan agar para ibu dapat membiarkan anak untuk mengeksplorasi dirinya dan bermain dengan teman-teman sebayanya.
"Pengalaman sih yang pada akhirnya. Ketika anaknya semakin eksplor ke sana, ke sini, kemudian makin ketemu banyak teman, kemudian ibunya juga lihat 'oh anak saya harus dikasih banyak pengalaman bermain sendiri.' Lama-lama kondisi itu (over protektif) akan hilang dengan sendirinya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, jika Anda masih secara tak sadar telah berlaku terlalu protektif pada anak, masih kata Agstried, sepertinya orang terdekat seperti suami, perlu mengingatkan hal tersebut. Tujuannya agar kebutuhan anak dapat terpenuhi tanpa ada tekanan.
Anda pun perlu meluangkan waktu untuk bersantai sejenak, Moms. Yang terpenting adalah anak masih berada dalam batas wajar.