news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Cegah Kepala Peyang pada Bayi

13 Oktober 2019 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Kepala bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ketika menjadi ibu baru, banyak hal yang membuat Anda takjub saat melihat bayi Anda untuk pertama kalinya. Salah satu yang diperhatikan adalah bentuk kepalanya.
ADVERTISEMENT
Beberapa ibu baru ada yang merasa heran dan khawatir kenapa kepala bayinya asimetris atau biasa dikenal dengan sebutan peyang. Tapi sebenarnya hal tersebut normal, Moms.
Dilansir Todays Parent, bayi baru lahir memang terlahir dengan lempeng tulang tengkorak yang cukup tipis dan lentur. Itulah yang membuatnya lebih mudah keluar melalui jalan lahir. Namun jika tengkorak kepala lebih lembut, kemungkinan ia akan mengidap sindrom kepala datar atau yang disebut plagiocephaly dalam beberapa bulan pertama kehidupannya.
Plagiocephaly, sindrom kepala datar atau kepala peyang adalah ketika kepala bayi memiliki titik datar. Sebuah studi pada tahun 2013 di Calgary, Kanada, menemukan bahwa hampir separuh bayi berusia antara 7 hingga 12 minggu memiliki kondisi itu.
Ilustrasi bayi kepala peyang. Foto: Shutterstock
Namun tak usah khawatir, Moms, kepala peyang ini tak berbahaya dan tidak mempengaruhi perkembangan otak bayi. Selama stimulasi tummy time yang Anda berikan cukup hingga usia 6 bulan, kepala peyang pada bayi ini akan hilang dengan sendirinya ketika mereka sudah bisa berguling dan duduk. Namun jika setelah 6 bulan kepala bayi tak kunjung berubah, kemungkinan si kecil mengalami kepala peyang permanen, Moms.
ADVERTISEMENT
"Saya memberi tahu orang tua bahwa ini (kondisi kepala peyang) sudah biasa dan bisa disembuhkan. Terutama jika kita mengetahuinya lebih awal. Kesadaran orang tua sangat dibutuhkan untuk mencegahnya," kata Jennifer Halfin, seorang fisioterapis anak di Toronto, Kanada.
Lantas, bagaimana cara mencegahnya?
Semakin dini Anda mengetahui si kecil mengalami kepala peyang, semakin cepat pula Anda bisa mencegahnya. Tanda-tanda kepala peyang bisa terlihat jelas ketika bayi berusia 6 hingga 8 minggu. Ya Moms, ada tiga jenis sindrom kepala datar.
Posisi tidur miring ke kanan pada bayi. Foto: Shutterstock
Yang paling umum adalah plagiocephaly posisional. Tanda-tandanya ada titik datar di sisi kiri atau kanan kepala karena bayi membiarkan kepalanya hanya diputar ke sisi itu. Satu telinga mungkin lebih maju daripada yang lain; satu mata mungkin tampak lebih kecil dari yang lain; dan satu pipi mungkin lebih penuh dari yang lain.
ADVERTISEMENT
Kedua, brachycephaly berarti ada titik datar di belakang kepala bayi. Kepala si kecil mungkin lebih lebar atau lebih tinggi dari biasanya, dan ujung telinga mungkin menonjol.
Ketiga, scaphocephaly adalah perataan kedua sisi kepala. Ini sangat umum pada bayi yang berada di NICU dan menghabiskan waktu berbaring miring. Ini juga bisa disebabkan oleh penggabungan awal lempeng-lempeng tengkorak. Walaupun Anda tidak bisa sepenuhnya mencegah penyebab kepala peyang pada bayi, namun ada beberapa tips untuk mengurangi risikonya, seperti yang dilansir Healthline:
Ilustrasi kepala peyang pada bayi. Foto: thinkstock
- Secara konsisten ubah posisi tidur bayi Anda (satu hari hadap kepala mereka ke kiri, yang lain kanan, dan sebagainya). Dan selalu tempatkan bayi Anda telentang.
- Berikan tummy time untuk bayi Anda. Mulailah dengan tiga hingga lima menit per sesi, dua hingga tiga kali sehari, setelah bayi pulang dari rumah sakit atau dalam beberapa hari setelah kelahiran. Lakukan hingga total 40 hingga 60 menit tummy time per hari ya, Moms.
ADVERTISEMENT
- Saat Anda bisa, gendong bayi Anda dengan tegak alih-alih menempatkannya di tempat tidur bayi, kursi mobil, atau ayunan bayi.
- Anda juga bisa bertanya pada dokter anak atau fisioterapis tentang kondisi kepala peyang ini.