Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Tak hanya terjadi pada orang yang lanjut usia, pengeroposan tulang atau osteoporosis juga bisa terjadi pada ibu yang baru melahirkan . Kondisi tersebut biasanya dikenal dengan Pregnancy and Lactation Induced Osteoporosis (PLO) atau osteoporosis saat hamil dan menyusui.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, menyusui memang dapat menyebabkan massa tulang berkurang. Hal ini dikarenakan kalsium di tubuh Anda diserap oleh bayi saat mengkonsumsi ASI.
Mengutip WebMD, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seorang ibu terkena osteoporosis setelah melahirkan . Misalnya saja, mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa menyebabkan pengurangan massa tulang, atau gaya hidup tidak sehat yang bisa membuat tulang cepat keropos.
Ada beberapa gejala osteoporosis yang harus Anda waspadai, Moms. Misalnya saja, timbul rasa nyeri berlebihan pada punggung, pinggul, atau pergelangan tangan. Nah, pada bagian-bagian itulah biasanya patah tulang terjadi.
Jika merasakan gejala itu, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis. Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda melakukan tes kepadatan tulang.
ADVERTISEMENT
Osteoporosis setelah melahirkan sebenarnya bisa Anda cegah sejak hamil. Antara lain dengan benar-benar menjaga kesehatan tulang saat hamil. Misalnya dengan selalu mengkonsumsi makanan tinggi kalsium seperti sayuran hijau, seafood, kacang-kacangan dan produk olahan susu.
Pastikan juga kebutuhan kalsium dan nutrisi pembentuk tulang Anda dapat tercukupi setiap hari. Untuk perempuan berusia 19-29 tahun, kebutuhan kalsium per hari adalah 1.100 mg.
Sementara, perempuan berusia 30 tahun ke atas membutuhkan kalsium sekitar 1.000 mg per hari. Kebutuhan kalsium akan meningkat semasa hamil dan menyusui, mencapai 1.200-1.300 mg per hari. Jadi pastikan kebutuhan kalsium Anda terpenuhi saat hamil dan menyusui untuk mencegah pengeroposan tulang atau osteoporosis.