Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Saat perayaan Natal, selain bagi-bagi hadiah, ada hal lain yang paling dinantikan oleh anak yaitu menikmati hidangan spesial. Ya Moms, saat Natal ada banyak aneka hidangan spesial mulai dari makanan berat hingga makanan ringan yang biasanya sangat ditunggu-tunggu oleh si kecil. Misalnya saja, spaghetti, cokelat, kue-kue khas Natal seperti kue jahe dan kue nastar sampai kue Natal khas daerah masing-masing.
ADVERTISEMENT
Anak-anak pun tentu bahagia mengkonsumsi hidangan Natal tersebut. Suasana bahagianya Natal membuat anak seolah tak bisa berhenti mengkonsumsi makanan yang ada di meja. Padahal, terlalu banyak mengkonsumsi makanan bersantan, berlemak atau bergula misalnya tentu tidak baik untuk kesehatannya, Moms.
Lantas, apa yang perlu orang tua lakukan?
dr. Diana F. Suganda, M. Kes, SpGK selaku dokter spesialis gizi menyarankan orang tua agar menasihati anaknya untuk tetap makan sesuai jadwal dan sesuai kebutuhannya, Moms. Anak Tidak boleh makan berlebihan. Tetap harus dijaga dan diatur apa yang sebaiknya dikonsumsi oleh anak dan apa yang seharusnya dihindari.
"Memang Natal kan enggak setiap hari ya, tapi tetap perlu diatur makanannya. Dikontrol ya. Sehari misalnya nanti siang ke rumah siapa, malam ke rumah siapa. Yang di pagi bisa diatur lebih rapi. Jadi enggak sepanjang hari anak makan bebas," ujar dr Diana saat ditemui kumparanMOM beberapa waktu lalu di Hotel Mercure, Cikini, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
dr. Diana juga menyarankan orang tua agar anak sebaiknya tetap mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang. "Sebisa mungkin diatur buahnya ada, protein masuk," katanya.
Bila anak telanjur makan secara berlebihan atau mengkonsumsi makanan yang kurang sehat, usahakan pada keesokan harinya anak kembali pada pola makan yang sehat dan mengacu pedoman gizi seimbang. Ya Moms, Anda tentu tidak mau kan anak jadi sakit setelah perayaan Hari Natal.
"Kalau misalnya seharian pergi kemana-mana, besoknya kembali lagi ke pola makan yang seimbang. Tetap on track enggak boleh kalap," kata dr. Diana.