Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Masih banyak orang tua yang menganggap edukasi seks kepada anak sebagai hal tabu. Padahal, pendidikan seks pada anak usia dini merupakan hal yang penting untuk mencegah terjadinya pelecehan seksual.
ADVERTISEMENT
Nah Moms, jangan lupa pahami bahwa makna seks tak terbatas pada hubungan intim saja. Menurut laman Kemenkes, seks berkaitan dengan jenis kelamin yang membedakan perempuan dan laki-laki secara biologis. Anda dapat mengajarkan hal ini ketika si kecil mulai bertanya tentang seksualitas, seperti “kenapa tubuh laki-laki berbeda dengan perempuan”.
Dengan edukasi seksual yang benar dari orang tua, anak akan terhindar dari informasi yang salah atau kurang tepat. Di usianya yang masih belia, anak sangat rentan terpapar informasi keliru dari internet atau teman sebayanya.
Sebelum memberi edukasi, yuk bekali diri dengan tips pendidikan seks pada anak usia dini yang dijabarkan dalam artikel ini, Moms.
Pendidikan Seks pada Anak Usia Dini
Dirangkum dari laman Raising Children dan Kinder Kloud, berikut beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua saat mengajarkan pendidikan seks pada buah hatinya.
ADVERTISEMENT
1. Sebutkan Nama Alat Kelamin dengan Benar
Ketika membahas masalah seks dengan anak, orang tua biasanya mengganti nama alat kelamin agar terasa lebih halus atau sopan. Misalnya, menggunakan kata burung sebagai nama ganti penis .
Istilah-istilah tersebut sebetulnya tidak perlu dilakukan. Sebutkan saja nama alat kelamin dengan benar agar si kecil paham.
Selain itu, gunakan nada suara yang normal saat membicarakan tentang alat kelamin. Tujuannya agar si kecil merasa bahwa itu adalah hal yang normal, tidak menjijikkan apalagi memalukan.
2. Minta Izin Saat Ingin Memegang Alat Kelamin Anak
Meskipun si kecil masih belum mengerti terkait izin atau consent, tapi biasakan untuk meminta izin saat ingin melihat atau memegang alat kelamin anak. Misalnya, saat ingin mengganti popok, membersihkan kemaluan, dan mengganti celana si kecil.
Hal ini penting agar si kecil paham bahwa area kemaluan termasuk bagian privat. Jadi, setiap orang harus meminta izin sebelum melihat atau memegangnya.
ADVERTISEMENT
3. Ajari Anak Mengatakan "Tidak"
Mengajari anak mengatakan “tidak” saat orang lain ingin melihat area privatnya termasuk bagian dari pendidikan seks. Bahkan, edukasi ini tak boleh dilewatkan guna menghindari si kecil dari pelecehan seksual.
Orang tua dapat mengajarkan hal ini dengan mengajak mereka menonton atau membaca buku bersama terkait cara mengatakan “tidak”. Setelah itu, orang tua sebaiknya berdiskusi dengan anak dan beri mereka penjelasan dengan bahasa sederhana.
4. Biarkan Anak Mengajukan Pertanyaan tentang Seksualitas
Ketika anak bertanya tentang hal yang berbau seksual, jangan menghindar atau memarahinya. Orang tua justru harus senang sebab ini artinya si kecil merasa orang tuanya sebagai tempat paling aman untuk bertanya.
Jawab si kecil menggunakan bahasa yang sederhana. Jangan ragu untuk mengatakan “aku tidak tahu” jika Anda memang tidak tahu harus berkata apa. Namun, sampaikan pada anak bahwa Anda akan mencari jawabannya kemudian memberi tahu mereka secepatnya.
ADVERTISEMENT