Tips Memilih Bubur Bayi Kemasan

10 Maret 2019 12:13 WIB
clock
Diperbarui 20 Maret 2019 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan bayi. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan bayi. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Mengolah sendiri makanan bayi atau makanan pendamping ASI (MPASI) rumahan punya banyak manfaat. Misalnya saja, Anda bisa memilih dan memastikan kualitas bahan-bahan yang digunakan, mengenalkan rasa yang lebih beragam pada anak, juga lebih hemat.
ADVERTISEMENT
Tapi saat tak bisa menyiapkan MPASI rumahan, tak ada salahnya membeli bubur bayi kemasan. Selain lebih praktis, bubur bayi kemasan mudah disimpan dan bisa dibuat di mana saja.
Tapi bagaimana dengan kualitasnya? Tak perlu khawatir, Moms, makanan kemasan untuk bayi dibuat berdasarkan ketentuan khusus yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Ketentuan ini meliputi standar keamanan, higienitas dan kandungan nutrisinya. Selain itu, bubur bayi kemasan yang dijual di pasaran harusnya sudah mendapat nomor registrasi dari BPOM, sehingga aman dikonsumsi si kecil.
Meski begitu, Anda tetap harus memperhatikan 7 hal ini dalam memilih bubur bayi kemasan, Moms.
1. Periksa tanggal kedaluwarsa dan detail lain pada kemasan
Ilustrasi makanan kemasan bayi. Foto: Shutterstock
Tanggal kedaluwarsa biasanya tertera pada luar kemasan bubur bayi. Cek tanggal dan tahun kedaluwarsanya, Moms. Pilihlah bubur bayi yang masa kedaluwarsanya paling tidak masih satu tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Selain itu cek juga tanggal pembuatan (biasanya juga ditulis manufacturing date atau MFG), hingga nomor registrasi BPOM. Bila bubur bayi ini telah mendapatkan izin dari BPOM, artinya aman untuk dikonsumsi si kecil.
2. Periksa keutuhan kemasan
Sebelum membeli, cek dahulu kemasan makanan bayi. Apakah masih tersegel sempurna atau ada bagian yang rusak. Misalnya, kemasan tidak rapat, koyak atau mengalami kebocoran. Makanan bayi yang masih tersegel menandakan bahwa makanan itu tidak terkontaminasi sehingga aman untuk si kecil.
3. Baca aturan penyajian
Siapkan bubur untuk bayi Foto: Thinkstock
Baca aturan penyajian dan pengolahannya, Moms. Hal yang harus dicermati adalah bisa saja tiap bubur instan memiliki cara penyajian yang berbeda.
Kesalahan dalam penyajian bubur instan bisa berpengaruh pada tekstur bubur yang mungkin saja jadi tidak disukasi si kecil.
ADVERTISEMENT
4. Periksa kandungan bubur bayi instan
Cermati label di kemasannya, seperti kadar garam yang biasanya ditulis natrium atau sodium dan kadar gulanya. Pastikan kadarnya tidak melebihi batas asupan natrium atau gula harian bayi. Pilihlah bubur bayi instan dengan kandungan zat besi tinggi yang dibutuhkan oleh si kecil untuk mendukung tumbuh-kembangnya.
5. Sesuaikan jenis bubur berdasarkan usia
Ilustrasi bayi makan. Foto: Thinkstock
Semakin bertambah usia bayi, berikan bubur yang memiliki tekstur untuk merangsang pertumbuhan gigi dan indera perasanya. Begitu pula dengan kandungan gizinya, karena kebutuhan gizi bayi berusia 6 bulan berbeda dengan bayi berumur 10 bulan atau 1 tahun. Perhatikan usia yang disarankan untuk mengkonsumsi bubur bayi instan tersebut pada kemasannya.
6. Pelajari cara penyimpanan
ADVERTISEMENT
Pada kemasan biasanya terdapat informasi tentang cara penyimpanan bubur instan. Carilah petunjuk setelah kemasan dibuka apakah harus langsung dihabiskan atau bisa disimpan selama beberapa hari ke depan. Hal ini penting agar bubur yang disajikan untuk bayi punya kadar gizi yang optimal.
7. Bubur bayi dengan formula khusus
Ilustrasi bayi makan. Foto: Thinkstock
Beberapa bubur bayi kemasan yang dijual di pasaran biasanya mengandung susu sapi. Jika bayi Anda alergi susu sapi, sebaiknya Anda membeli bubur bayi yang tidak mengandung susu sapi atau bubur bayi kemasan dengan formula khusus untuk anak yang alergi dengan susu sapi.
Anda juga bisa menambahkan ASI ke bubur bayi kemasan sebagaimana bila Anda menggunakan ASI untuk membuat MPASI rumahan yang Anda buat sendiri.
ADVERTISEMENT