news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Mencegah Persalinan Prematur

28 Mei 2018 18:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu hamil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Persalinan prematur menjadi salah satu kekhawatiran bagi ibu hamil. Disebut prematur adalah saat usia kehamilan belum memasuki cukup bulan untuk melahirkan. Artinya, seorang ibu terpaksa melahirkan saat usia kandungannya masih berusia kurang dari 37 minggu.
ADVERTISEMENT
Bayi yang lahir prematur berisiko mengidap penyakit dan gangguan dalam waktu jangka panjang, seperti kesulitan belajar, gangguan neurologis dan cacat fisik. Selain itu, bayi juga berisiko mengalami gangguan pernapasan bahkan yang paling buruk kematian karena tidak bisa bertahan hidup di luar rahim.
Secara fisik, bayi yang lahir prematur terlihat berbeda dari bayi yang lahir cukup bulan. Biasanya tubuh dan badan bayi prematur tidak proporsional. Tubuhnya kecil, dan kepalnya lebih besar.
Dikutip dari Kitab Kehamilan karya Heidi Murkoff, ada berbagai macam faktor yang menjadi penyebab terjadinya persalinan prematur. Di antaranya seperti merokok, mengonsumsi alkohol, penyalahgunaan obat, kenaikan berat badan yang terlalu sedikit atau bahkan terlalu banyak, gizi yang tidak memadai, infeksi gusi, infeksi saluran kemih, iritasi rahim, lemah mulut rahim dan plasenta previa.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah gejala persalinan prematur yang bisa dirasakan ibu. Sekilas gejala ini hampir mirip dengan gejala kelahiran pada umumnya. Apa saja?
- Kram seperti menstruasi
- Kontraksi yang teratur, semakin kuat, dan semakin sering meskipun Anda mengubah posisi tubuh
- Tekanan di punggung
- Tekanan tidak biasa di pinggul
- Keluar bercak darah dari vagina
- Pecah ketuban
- Perubahan-perubahan pada mulut rahim seperti penipisan, pembukaan, atau pemendekan berdasarkan hasil USG.
Ilustrasi bayi lahir prematur. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi lahir prematur. (Foto: Thinkstock)
Untuk menghidari risiko terjadinya persalinan prematur, Anda bisa melakukan pencegahan sedini mungkin dengan cara berikut:
- Mengonsumsi asam folat sebelum hamil
- Melakukan perawatan kehamilan sedini mungkin
- Mengonsumsi makanan bergizi
- Cukup minum
- Merawat kesehatan gigi dengan baik
ADVERTISEMENT
- Menghindari rokok, kokain, alkohol dan obat-obatan yang tidak diresepkan oleh dokter atau bidan
- Rutin menjalani pemeriksaan kesehatan
- Mengikuti anjuran dokter atau bidan apabila diminta membatasi aktivitas berat, termasuk di antaranya hubungan intim, berdiri atau berjalan berjam-jam, terutama bila Anda sudah pernah mengalami persalinan prematur.
Selain dengan melakukan pencegahan di atas, Anda juga bisa melakukan pemeriksaan sedini mungkin ke rumah sakit, Moms. Saat ini, di berbagai rumah sakit telah menyediakan fasilitas kesehatan untuk memperkirakan apakah Anda akan bersalin prematur atau tidak.
Ada dua metode yang paling umum digunakan. Pertama, dengan melakukan pemeriksaan lendir mulut rahim atau lendir vagina untuk mendeteksi zat yang disebut Fetall fibronection (FFN). Kedua adalah dengan cara memeriksa panjang mulut rahim.
ADVERTISEMENT