news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tips Mengasah Kecerdasan Emosi Anak

27 September 2019 19:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
anak menangis Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
anak menangis Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak yang cerdas tidak melulu soal akademik, Moms. Tapi juga emosinya. Misalnya, saat ia bisa mengungkapkan perasaan yang sedang ia alami, mengendalikan diri saat marah, maupun memahami perasaan orang lain.
ADVERTISEMENT
Ya, kecerdasan emosi alias emotional quotient (EQ) merupakan kemampuan seseorang untuk memahami perasaan diri sendiri dan orang lain. Serta terkait mampu tidaknya seseorang dalam menguasai dan mengendalikan perasaan diri sendiri. Sebagai orang tua, Anda juga berperan dalam mengasah kecerdasan si kecil. Psikolog anak, Alia Mufida, M.Psi., memberikan tipsnya sebagai berikut:
1. Terbuka dengan segala hal
Anak Pemalu Foto: Shutterstock
Pertama adalah melek dengan segala hal, baik yang positif maupun negatif yang akan dihadapi anak di masa depan.
“Cerdas emosi bisa dibilang benteng menghadapi abad 21 mendatang,” tambah Alia.
Untuk itu Anda harus selalu update dengan kondisi anak. Lihat perkembangan si kecil apakah ada yang perlu diasah lagi? Lalu kekurangan anak ada di bagian mana, dan sebagainnya. Misalnya si kecil mudah marah apabila permintaanya tidak dituruti. Jadi, Anda tahu langkah-langkah yang akan diambil serta diperbaiki, sesuai kondisi anak.
ADVERTISEMENT
2. Jadi Role Model
Moms, anak akan belajar dari hasil observasi dan yang dilihatnya. Maka dari itu, sebagai orang tua berikan contoh yang baik dalam hal apapun pada si kecil.
Tapi Moms, sebelum Anda mengajarkan si kecil untuk berdikusi, tidak mudah marah, tidak gampang nangis dan sebagainya pastikan diri sendiri pun juga sudah begitu. Jadi anak akan mencontoh segala sesuatu yang baik dari diri Anda.
3. Latihan
Ilustrasi marah pada anak Foto: Shutter Stock
Kecerdasan emosi adalah keterampilan yang butuh latihan terus menerus dan tidak dibawa dari lahir. Dan tentunya, anak yang masih kecil belum memiliki regulasi emosi.
Tugas Anda sebagai orang tua adalah untuk mengembangkannya, Moms. “Anak pertama, kedua, ketiga punya karakter yang berbeda. Untuk bisa memunculkan regulasi yang baik perlu diajarkan. Dan untuk meningkatkannya tidak hanya dari aktivitas sekolah saja,” tambah Alia.
ADVERTISEMENT
Misalnya Anda bisa mengajarkan si kecil untuk mengenali perasaan orang lain melalui sebuah kasus atau cerita. Saat Anda ajukan pertanyaan, mungkin jawaban dari anak tidak sesuai dengan harapan. Tapi tidak apa Moms, justru Anda bisa mengajaknya berdiskusi dan mengarahkan dalam menemukan jawaban terbaik.
4. Menciptakan Iklim Keluarga yang Positif
ilustrasi keluarga dengan satu anak Foto: Shutterstock
Kemudian saat mengajarkan kecerdasan emosi pada anak pastikan iklim keluarga di rumah dalam keadaan positif. Dengan begini, si kecil pun bisa belajar dengan nyaman dan tenang.
Sebaliknya bila keadaan di rumah tidak mendukung, Moms. Yang ada malah anak malas dan tidak nyaman untuk belajar.
Selamat mencoba, Moms!