Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Sebagai orang tua, Anda dan pasangan perlu mendiskusikan gaya pengasuhan atau parenting yang akan diterapkan dalam keluarga. Apakah dengan cara yang santai, oldschool, atau kombinasi antara keduanya: yakni tidak kolot namun juga tidak terlalu bebas?
ADVERTISEMENT
Apapun itu bisa dipilih berdasarkan yang memang paling sesuai. Psikolog anak dan keluarga, Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPed juga menambahkan beberapa tips parenting yang bisa diterapkan keluarga milenial. Pada acara peluncuran inovasi S-26 Procal GOLD di Soehanna Hall, Jakarta, pada Kamis (19/9), ia menuturkannya sebagai berikut:
1. Berikan Contoh Bukan Nasehat
Tips yang pertama adalah memberikan contoh bukan nasehat untuk anak. Mengapa? Sebab si kecil belajar dari yang dilihat bukan dari yang hanya didengar, Moms.
“Karena kalau ceramah, justru tidak didengarkan (anak),” ungkap Rosdiana saat memaparkan materinya.
Misalnya, ketika Anda ingin buah hati suka makan sayur. Dalam kasus seperti ini jangan berikan ceramah, sementara Anda sendiri makan junk food. Justru perlihatkan jika Anda sendiri menikmati santapan sayur langsung di depan anak, agar dengan senang hati ia mengikutinya.
ADVERTISEMENT
2. Berikan Pengalaman Bukan Barang
Selanjutnya adalah jangan memberikan si kecil mainan atau uang. Melainkan ganti kedua benda tersebut dengan pengalaman seru yang menyenangkan.
Sebagai contoh: ketika anak berhasil mendapatkan rangking di kelas, ajak si kecil untuk pergi ke kebun binatang. Ajak anak berkeliling untuk melihat aneka binatang yang belum pernah dilihat sebelumnya, Moms. Memberi pengalaman justru bisa lebih mahal dan bisa buat bekal berharga di masa depannya, lho.
3. Kurangi Penggunaan Gadget
Ketiga adalah kurangi penggunaan gadget. Tapi ketika Anda mengurangi penggunaan gadget, pastikan menggantikannya dengan pengalaman sensori.
Aktivitas sensori meliputi kegiatan yang akan stimulasi indra anak, seperti merasakan, melihat, mendengar, juga menyentuh serta berhubungan dengan gerak dan keseimbangan. Manfaat dari pengalaman sensori sendiri banyak lho, Moms. Mulai dari melatih perkembangan otak, melatih regulasi diri, membantu perkembangan bahasa hingga meningkatkan bonding antara Anda dan si kecil.
ADVERTISEMENT
Contoh kegiatan sensori antara lain dengan bermain pasir, bermain play-dough, dan sebagainya.
4. Melakukan Perencanaan yang Baik
Kemudian poin yang tidak kalah penting lainnya adalah membuat perencanaan yang baik dan sudah terukur. Maksudnya Anda tahu ke depannya akan mengatur keluarga seperti apa dan bagaimana, anak akan di sekolahkan di mana dan lain sebagainya.
Namun, agar perencanaan bisa tercapai, pastikan Anda juga memperhatikan faktor pendukungnya. Misalnya, menyiapkan tabungan dan berinvestasi untuk menunjang masa depan anak. Nah terkait keuangan, jangan lupa juga harus dikomunikasikan dengan pasangan. Terlebih biaya sekolah yang semakin naik saja, Moms!
5. Membiarkan Anak Mencoba Aneka Hal
Poin ke lima adalah membiarkan anak terus mencoba hal baru. Jangan batasi ruang geraknya dan selalu dukung yang dilakukannya.
ADVERTISEMENT
Biarkan anak Anda merasa gagal atau salah, sebab momen tersebut yang akan mengajarkannya untuk menjadi lebih baik untuk ke depannya, Moms. Sebaliknya, bila Anda cepat-cepat membantu anak saat ia sedang gagal, justru bisa mematikan rasa berjuang anak.
6. Tidak Membandingkan Hidup dengan yang Lain
Yang tidak kalah penting adalah tidak membandingkan hidup Anda dan keluarga lain. Terlebih di zaman sekarang, memungkinkan kita untuk mudah sekali berbagi dan melihat hidup orang lain di media sosial. Termasuk soal pilihan parenting atau pengasuhannya.
Ya Moms, sebenarnya yang Anda lihat tidak sepenuhnya menggambarkan keadaan sesungguhnya, lho. “(Negatifnya dari) sosmed itu kehidupan orang lain kelihatan baik padahal belum tentu,” ungkap Rosdiana.
Untuk itu, yuk Moms, tetap bersyukur dan jaga dengan baik apa-apa yang kita miliki saat ini.
ADVERTISEMENT
7. Cari Sumber Informasi Terpercaya
Terakhir adalah selalu mencari informasi dari sumber terpercaya. Jangan mudah termakan berita hoaks yang banyak tersebar di grup Whatsapp maupun di media sosial lainnya. Termasuk soal parenting , tentunya!