Tips Pilih Selimut yang Aman untuk Bayi

1 September 2022 16:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi tidur pakai selimut. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi tidur pakai selimut. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selimut adalah salah satu perlengkapan bayi yang perlu dimiliki. Selain memberikan rasa hangat, selimut juga dapat membuat bayi merasa nyaman.
ADVERTISEMENT
Mengutip Mom Junction, Anda disarankan untuk memperkenalkan selimut pada bayi bersamaan dengan saat memperkenalkan bantal. Umumnya, kedua hal itu dilakukan saat bayi sudah bisa berguling dan memiliki kendali penuh atas kepalanya.
Ilustrasi bayi tidur pakai bantal. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Namun, selimut tidak disarankan untuk dikenakan oleh bayi di bawah usia 12 bulan, Moms. Sebab, hal ini dapat meningkatkan risiko Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi.
Selain itu, Anda tak boleh sembarangan memberikan selimut untuk si kecil. Ya, kulit bayi yang masih sangat sensitif dapat menyebabkan kulitnya terluka sampai iritasi. Itulah sebabnya Anda perlu tahu bagaimana cara memilih selimut yang aman untuk bayi.

Cara Pilih Selimut yang Aman untuk Bayi

1. Bahan yang digunakan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi bayi tidur pakai selimut. Foto: Shutter Stock
Hal utama yang perlu diperhatikan saat memilih selimut untuk bayi adalah bahan yang digunakan. Ya Moms, pemilihan bahan yang digunakan tidak sesuai dapat menyebabkan bayi tak nyaman saat tidur. Salah satu bahan yang disarankan untuk selimut bayi adalah katun organik alami. Selain lembut, bahan katun organik juga mudah menyerap keringat dan tidak mudah membuat kulit bayi teriritasi. Anda juga tidak disarankan untuk menggunakan selimut dari bulu atau kulit domba karena bisa menyebabkan bayi kepanasan.
2. Atribut selimut
Hindari penggunaan selimut yang memiliki rumbai saat bayi tidur. Foto: Shutterstock
Hindari penggunaan selimut yang memiliki terlalu banyak bulu, rumbai, atau pita karena dapat masuk ke dalam hidung bayi. Akibatnya, bayi berisiko mengalami sesak napas. Tak hanya itu, atribut selimut itu mudah menjerat beberapa bagian tubuh bayi, seperti leher dan tangan bayi hingga menyebabkan luka.
ADVERTISEMENT
3. Bentuk selimut
Ilustrasi bayi tidur pakai selimut. Foto: Shutterstock
Jangan pilih selimut yang berbentuk hoodie atau mempunyai kupluk di bagian kepalanya. Sebab, kupluk itu bisa menutupi bagian kepala dan membatasi ruang udara si kecil. Akibatnya, bayi bisa merasa kepanasan karena tidak ada udara yang masuk ke dalam selimut.