Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, sekitar 50 - 80 persen anak dengan autisme mengalami gangguan tidur, seperti sulit tidur, pola tidur terganggu, mendengkur, bangun lebih awal, atau parasomnia.
Bahkan, anak dengan autisme biasanya memiliki beberapa kebiasaan lain saat tidur. Misalnya, berjalan saat tidur, tidur sangat nyenyak di sepanjang malam dan sulit bangun di pagi hari, sebagian anak sering terbangun dan sulit tidur lagi, gelisah, melilitkan badan di dalam selimut, hingga tertidur di lantai.
Dikutip dari Autism Research Institute, berikut beberapa cara mudah untuk menidurkan anak dengan autisme agar lebih nyenyak.
10 Cara Sederhana Tidurkan Anak dengan Autisme Agar Lebih Nyenyak
1. Buat rutinitas tidur dan jadwal tidur yang teratur
ADVERTISEMENT
Jadwal tidur yang teratur telah terbukti dapat meningkatkan efisiensi tidur anak dengan autisme. Ada beberapa rutinitas yang bisa anak lakukan agar tidur anak lebih nyenyak, seperti mandi air hangat, menggunakan piyama yang nyaman, menyikat gigi, dan mencuci tangan. Menurut CDC, rutinitas itu tidak boleh dilakukan lebih dari 20 menit.
Selain itu, waktu tidur, waktu bangun, dan waktu tidur siang harus konsisten dari hari ke hari agar anak dapat tidur tepat waktu. Setiap perbedaan waktu antara hari kerja dan akhir pekan tidak boleh lebih dari satu jam karena dapat mengubah pola tidur anak.
2. Tidur siang
Tidur siang sangat bermanfaat untuk anak dengan autisme. Namun, cobalah untuk membatasi tidur siang anak tidak lebih dari 20 menit, dan tidak boleh lebih dari sore hari. Sebab, tidur siang lebih lama dapat menghambat waktu tidur malam anak.
ADVERTISEMENT
3. Ciptakan lingkungan tidur anak yang ideal
Lingkungan kamar tidur berdampak besar pada pola tidur anak dengan autisme. Saat menidurkan anak, ruangan harus dalam keadaan gelap, tenang, dan sejuk. Orang tua juga perlu menjaga tingkat kebisingan ruangan agar anak tetap tenang.
Anak dengan autisme juga rentan berkeliaran atau berjalan saat tidur. Oleh karena itu, sebaiknya hindari segala jenis furniture yang berbahaya. Misalnya, meja belajar yang sudutnya tajam, atau pegangan lemari yang keras.
4. Buat aktivitas menyenangkan sebelum tidur
Anak dengan autisme membutuhkan waktu setidaknya 15 menit untuk tertidur. Namun, jika mereka tidak kunjung tidur, cobalah untuk melakukan aktivitas menyenangkan, seperti bercerita, mendengarkan musik, dan melakukan relaksasi otot.
5. Pijat sebelum tidur
ADVERTISEMENT
Melakukan pijat sebelum tidur juga dapat membantu anak dengan autisme tertidur. Ya, pijat memiliki efek relaksasi pada anak dengan autisme. Cobalah untuk melakukan pijatan lembut dari atas ke bawah atau sebaliknya di punggung anak.
6. Membaca
Membaca buku cerita sebelum tidur merupakan metode teruji untuk menidurkan anak dengan autisme. Namun, membaca puisi dengan irama, rima, dan irama nyanyian yang kuat lebih efektif daripada membaca buku cerita.
7. Membatasi penggunaan gadget sebelum tidur
Mengurangi atau tidak menggunakan gadget selama satu hingga dua jam sebelum tidur dapat membantu anak tetap tenang saat tidur. Sebab, acara favorit atau mainan di gadget biasanya selalu merangsang anak untuk tetap terbangun.
8. Hindari minuman berkafein
Sebaiknya, hindari minum minuman berkafein seperti kopi, teh, coklat, dan soda setidaknya dua atau tiga jam sebelum anak tidur.
ADVERTISEMENT
9. Sediakan permainan di kamar anak
Saat bangun pagi, anak dengan autisme tidak boleh berbaring terlalu lama di tempat tidur. Ya Moms, hal itu dapat menyebabkan gangguan atau siklus tidur sepanjang hari. Oleh karena itu, cobalah untuk sediakan mainan atau aktivitas yang aman di kamar anak agar mereka bisa bermain setelah bangun tidur.
10. Lakukan aktivitas fisik di siang hari
Aktivitas fisik dan olahraga ringan pada siang hari dapat membantu si kecil tertidur dengan mudah. Namun, jangan lakukan aktivitas itu mendekati waktu tidur anak karena dapat membuat anak kelelahan dan sulit tidur.