Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Relaksasi diri tentu dibutuhkan oleh semua kalangan, tak terkecuali ibu hamil. Pelesiran ke tempat yang belum pernah didatangin sambil mencipipi kuliner lokal dan sejenak melupakan aktivitas yang itu-itu saja, rasanya seru dan patut dicoba ya, Moms.
ADVERTISEMENT
Tapi, mengingat Anda sedang hamil tentunya harus mempertimbangkan berbagai hal terlebih dahulu. Hal ini dilakukan demi menjaga keselamatan ibu dan bayi di dalam kandungan.
Lalu, apa saja yang harus dilakukan ibu hamil sebelum memulai petualangannya? Dilansir Baby Center, berikut 6 tips traveling untuk ibu hamil agar aman:
1. Konsultasi ke Dokter
Sebelum memulai perjalanan, ada baiknya Anda mengecek kondisi kehamilan terlebih dahulu ke dokter atau bidan. Biasanya pada trimester pertama dan ketiga, perjalanan jarak jauh tidak disarankan.
Tapi selain melihat faktor usia kehamilan, niat pelesiran bisa saja terhenti karena negara yang dikunjungi mengharuskan wisatawan melakukan vaksin. Sementara, ada beberapa vaksin yang tidak boleh diberikan pada ibu hamil.
Untuk itu ada baiknya memeriksakan kondisi kehamilan terlebih dahulu, serta menceritakan rencana perjalanan Anda ke dokter, Moms.
ADVERTISEMENT
2. Pilih Tujuan dan Aktivitas yang Tidak Membahayakan
Setelah dokter mengizinkan Anda untuk traveling, kini tugas selanjutnya adalah menentukan aktivitas serta tujuan pelesiran. Ada baiknya hindari tempat dan kegiatan yang berisiko ya, Moms.
Contohnya, tidak mengunjungi wilayah yang berpotensi penyakit endemik, serta negara yang butuh perjalanan panjang. Hindari pula aktivitas ekstrim scuba diving, arung jeram hingga base jumping.
3. Cek Aturan Maskapai
Selanjutnya, Anda harus memeriksa kebijakan maskapai yang akan digunakan. Meskipun tiap maskapai memiliki aturan berbeda, tapi kebanyakan penerbangan tidak mengizinkan wanita hamil untuk terbang selama bulan atau minggu terakhir kehamilan tanpa surat dari dokter.
Dokter biasanya melarang ibu hamil melakukan perjalanan saat usia kandungnya memasuki 36 minggu. Tapi dalam beberapa kasus dokter mungkin mengizinkan jika benar-benar diperlukan.
ADVERTISEMENT
4. Periksa Polis Asuransi Kesehatan
Kemudian cari tahu juga apakah asuransi yang Anda gunakan mencakup ketika melakukan perjalanan atau tidak. Apabila asuransi tidak mengover, Anda bisa menyiapkan asuransi tambahan.
5. Kumpulkan Catatan Medis
Poin penting lainnya adalah membawa catatan medis ketika pelesiran. Hal ini sebagai antisipasi jika ada petugas yang meminta bukti sehingga Anda bisa langsung memberikan surat tersebut. Anda juga perlu menyimpan nomor telepon penting yang bisa dihubungi saat keadaan darurat.
Pastikan kontak dan catatan medis tersimpan dalam ponsel dan salinan kertas ya. Dengan maksud sebagai back up jika ponsel Anda hilang atau mati.
6. Membawa Obat-obatan
Terakhir, meski traveling bertujuan untuk membuat diri Anda rileks, jangan lupakan kesehatan Anda dan janin ya. Anda tetap perlu membawa obat-obatan yang dibutuhkan dan diperlukan.
ADVERTISEMENT
Ada baiknya pula, Anda menyimpan obat di wadah aslinya. Jadi ketika obat Anda dipertanyakan kegunaan dan resepnya, tinggal jelaskan dan perlihatkan ke petugas bahwa obat yang dibawa sudah sesuai anjuran dokter.