Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Saat bayi baru lahir , otot lehernya masih lemah, sehingga di minggu-minggu pertama kehidupannya, lehernya harus ditopang. Ya Moms, leher yang kuat merupakan fondasi yang mendasari perkembangan lainnya, seperti berguling, duduk, merangkak, dan berjalan.
ADVERTISEMENT
Leher yang kuat juga membuat kontrol kepalanya baik, dan membantu bayi belajar tentang dunia di sekitarnya. Sebab, si kecil dapat menoleh dan melihat hal-hal yang menarik, menoleh ke arah suara saat Anda memanggilnya, dan juga melihat apa yang terjadi di sekitarnya.
Lantas, di umur berapa leher bayi mulai kuat, ya?
Penjelasan soal di Umur Berapa Leher Bayi Mulai Kuat
Biasanya leher bayi mulai kuat pada usia 2 bulan. Hal ini ditandai dengan si kecil yang mengangkat kepalanya sebentar selama tummy time, walaupun hanya beberapa detik. Kemudian bayi juga sudah bisa memutar kepalanya pada sudut 45 derajat.
Lalu di usia 3 bulan, leher bayi sudah semakin kuat dan si kecil bisa mengangkat kepalanya 90 derajat selama tummy time. Namun seperti dikutip dari Parents, lebih baik kepala bayi masih ditopang saat Anda menggendong, menyusui, dan bermain dengannya.
ADVERTISEMENT
Baru di usia 4 bulan, leher bayi sudah benar-benar kuat dan tidak perlu ditopang lagi. Bayi mungkin sudah bisa mengangkat kepalanya bahkan saat berbaring telentang dan menopang dirinya dengan siku selama tummy time. Di waktu ini, bayi mulai membangun otot untuk belajar merangkak.
Cara Melatih Leher Bayi agar Bisa Kuat
Sebenarnya tidak ada cara khusus untuk melatih leher bayi agar cepat kuat, karena ototnya akan terbentuk secara bertahap. Tapi, Anda dapat membantu membangun kontrol kepala bayi, Moms.
Salah satunya dengan melakukan tummy time sejak bayi baru lahir, seperti yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics (AAP). Caranya juga mudah, cukup posisikan perut bayi di pangkuan atau dada Anda selama beberapa menit, bisa dilakukan dua hingga tiga kali sehari.
ADVERTISEMENT
Lalu secara bertahap bisa ditingkatkan waktunya hingga mencapai 20 menit per sesi. Jika bayi tidak menyukai tummy time, cobalah topang dengan selimut untuk bantalan ekstra, dan buat acara tummy time jadi kegiatan yang menyenangkan.
Misalnya saat melakukan tummy time, bisa sambil meletakkan mainan warna warni di hadapannya. Bisa juga menggunakan alas bermain yang memiliki banyak motif. Kemudian ingat, saat melakukan tummy time, pastikan bayi berada di permukaan yang datar dan rendah, Moms.