Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Urutan Imunisasi Bayi sesuai Anjuran Kementerian Kesehatan
3 Januari 2025 17:16 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pemberian vaksin melalui imunisasi adalah hak setiap bayi yang harus dipenuhi orang tua. Agar si kecil mendapatkan perlindungan maksimal, maka orang tua harus mengikuti urutan imunisasi bayi yang telah ditetapkan Kemenkes.
ADVERTISEMENT
Setiap bulan, bayi harus mendapatkan vaksin jenis tertentu untuk melindungi tubuh mereka dari penyakit berbahaya. Pemberian vaksin ini harus konsisten dilakukan hingga si kecil mencapai usia 18 bulan atau imunisasinya lengkap.
Jika orang tua melewatkan imunisasi, maka tubuh si kecil tidak akan memiliki tameng yang bisa menangkal penyakit, seperti polio, hepatitis B, dan masih banyak lagi. Yuk, jaga kesehatan buah hati dengan memberikan vaksin sesuai urutan yang tepat, Moms!
Urutan Imunisasi Bayi Lengkap
Merujuk pada Buku Panduan Pekan Imunisasi Dunia Tahun 2024 yang dirilis Kemenkes , berikut urutan imunisasi bayi berdasarkan usianya:
Imunisasi Usia 0-24 Jam
Imunisasi Usia 1 Bulan
Imunisasi Usia 2 Bulan
ADVERTISEMENT
Imunisasi Usia 3 Bulan
Imunisasi Usia 4 Bulan
Imunisasi Usia 9 Bulan
Imunisasi 10 Bulan
Imunisasi 12 Bulan
Imunisasi 18 Bulan
Sebagai informasi, imunisasi tidak berhenti di usia bayi, Moms. Sebab, Kemenkes juga mengadakan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Dalam program ini, setiap anak sekolah akan diberikan imunisasi, berikut jenis vaksinnya:
Memahami Pentingnya Imunisasi untuk Anak
Merujuk data Kemenkes, sejak tahun 2018 hingga 2023, jumlah anak yang belum diimunisasi mencapai 1.879.820 anak. Tentunya, hal ini menjadi perhatian serius sebab imunisasi punya banyak peran penting bagi kesehatan anak.
ADVERTISEMENT
Berikut beberapa alasan mengapa imunisasi itu penting dilakukan.
1. Imunisasi dapat mencegah penyakit mematikan
Tubuh bayi masih sangat rentan terhadap kuman dan virus. Mereka belum memiliki sistem kekebalan yang kuat seperti orang dewasa. Oleh karena itu, pemberian vaksin harus dilakukan agar anak selamat dari penyakit mematikan.
Salah satu penyakit yang dicegah melalui imunisasi adalah polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi juga menjaga si kecil dari penyakit campak dan tetanus yang tidak dapat diobati.
2. Penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin belum hilang
Banyak penyakit yang akhirnya jarang ditemukan karena dicegah dengan imunisasi. Namun, bukan berarti penyakit tersebut sudah sepenuhnya hilang.
Penyakit seperti campak dan polio bisa kembali marak apabila tingkat imunisasi menurun. Tanpa perlindungan dari vaksin, penyakit berbahaya bisa menyebar dengan cepat dan menyebabkan wabah.
ADVERTISEMENT
3. Vaksin dapat membantu mengurangi resistensi antibiotik
Imunisasi dapat membantu mengurangi kebutuhan anak terhadap antibiotik. Ini artinya secara otomatis resistensi anak terhadap antibiotik juga akan berkurang.
Contoh nyata penurunan resistensi antibiotik karena imunisasi terjadi ketika vaksin Hib (haemophilus influenzae tipeB) diperkenalkan. Alhasil, nakes hanya perlu memberikan sedikit antibiotik karena si kecil yang sudah divaksinasi tidak jatuh sakit akibat penyakit Hib.