Usia Berapa Bayi Mulai Bisa Tersenyum?

18 Juni 2023 9:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi tersenyum saat tidur. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi tersenyum saat tidur. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Melihat bayi tersenyum untuk pertama kalinya adalah kebahagiaan besar bagi para orang tua. Rasa lelah karena kurang tidur, hormon yang masih naik turun, seolah hilang begitu saja tertutupi kebahagiaan melihat senyuman si kecil. Setuju, Moms?
ADVERTISEMENT
Tapi mungkin orang tua juga bingung kenapa bayi sering tersenyum saat ia sedang tidur? Apa sebenarnya yang ia rasakan? Dan kapan senyum sesungguhnya --yang kerap disebut sebagai senyum sosial atau senyum emosi-- mulai terjadi?
Mari simak penjelasan berikut.

Kapan Bayi Mulai Tersenyum

Ilustrasi bayi tersenyum. Foto: Shutterstock
Berbeda dengan manusia dewasa, senyuman bayi tak serta merta bisa diartikan sebagai respons sosial atau emosi, Moms.
Senyuman Refleks
Mengutip Parents, dokter spesialis anak dari Arizona, AS, Mark Gettleman, MD, menyebut bayi sebetulnya sudah mulai bisa tersenyum saat masih berada di dalam kandungan. Namun ini bukan senyuman respons kebahagiaan dan semacamnya, melainkan sebagai refleks tubuh.
"Senyum pertama ini pun tidak disengaja atau sebagai respons terhadap apa pun. Bayi biasanya memberikan senyuman secara refleks. Mirip ketika ia mulai menggerakkan lengan dan kakinya ketika tersentak," kata dr. Gettleman.
ADVERTISEMENT
dr. Gettleman menyebut, senyuman itu merupakan senyum refleksif dan akan menghilang saat usianya 2 bulan.
Kapan Bayi Tersenyum Sesungguhnya
Pada usia 2 hingga 3 bulan, sebagian besar bayi akan mulai menatap wajah ibu atau pengasuhnya meski penglihatan mereka belum tajam.
Bayi akan mulai memperhatikan wajah yang mereka lihat, menanggapi suara di sekitar mereka—dan ya, mereka mungkin mulai tersenyum! Walaupun mungkin durasinya singkat dan frekuensinya masih jarang.
Pada usia empat bulan, senyum bayi Anda mungkin menjadi lebih mudah diprediksi dan Anda mungkin tahu apa yang diperlukan untuk membuat si kecil tersenyum. Akan ada suara atau wajah tertentu yang Anda buat yang pasti akan membuat bayi Anda tersenyum.
Saat usianya menginjak enam bulan, bayi mungkin akan lebih sering tersenyum, dan bahkan akan mulai tertawa terbahak-bahak! Pada titik ini, bayi juga dapat merespons emosi Anda, Moms. Ia akan senang bermain dan permainan seperti cilukba pasti akan membuat bayi tersenyum.
ADVERTISEMENT
Bayi akan menikmati melihat dirinya sendiri di cermin pada usia ini, dan bahkan dapat membuat dirinya tersenyum seperti ini.

Bagaimana Membuat Bayi Tersenyum?

Ilustrasi bayi yang sehat sedang tersenyum Foto: Shutterstock
Tidak perlu melakukan sesuatu yang istimewa untuk membuat bayi tersenyum, kok. Tersenyum adalah bagian dari perkembangan normal mereka dan hanya menjadi pengasuh yang peduli, penuh kasih, dan penuh perhatian adalah semua yang diperlukan.
Namun, jika Anda khawatir si kecil tidak tersenyum, beberapa hal ini biasanya bisa membuat senyumnya bertahan lama:
- Bicara dan berinteraksi dengan bayi Anda saat menyusui, berpakaian, dan interaksi lainnya
- Bereaksi dengan gembira saat bayi Anda mengeluarkan suara atau bereaksi terhadap rangsangan
- Bernyanyilah untuk bayi dan buatlah wajah lucu
- Bacakan buku untuk bayi
ADVERTISEMENT
- Bermain Cilukba
- Perhatikan apa yang disukai dan tidak disukai bayi. Lakukan apa yang ia suka untuk membuatnya tertarik dan bersemangat.
- Gunakan permainan “timbal balik”—yakni, saat bayi tersenyum, Anda balas tersenyum; ketika bayi mengeluarkan suara, Anda juga melakukan hal yang sama.

Bagaimana Jika Bayi Terlambat Tersenyum?

Moms, tumbuh kembang setiap bayi berbeda-beda, dan tidak bisa disamakan satu sama lain. Jika ia mulai tersenyum beberapa minggu setelah melewati batas tiga bulan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Seperti yang disebutkan AAP, jika bayi tidak menguasai gerakannya dengan kecepatan yang persis sama dengan yang lain, biasanya itu bukan karena keterlambatan perkembangan atau masalah lain.
Pada saat yang sama, keterlambatan dalam tonggak perkembangan dapat menjadi tanda masalah potensial, dan keterlambatan perkembangan sebaiknya diketahui lebih cepat sehingga terapi intervensi dini dapat diterapkan. Jika Anda ragu dengan kondisi si kecil, sebaiknya konsultasikan ke dokter, ya.
ADVERTISEMENT