Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Usia Berapa Bayi Perlu Berhenti Dibedong?
1 Oktober 2023 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 3 Januari 2024 18:15 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, Moms, bedong menciptakan kembali perasaan nyaman di dalam rahim dan dapat membantu menenangkan bayi. Namun, keselamatan adalah masalah dalam bedong karena masalah pinggul atau mati lemas yang dapat terjadi jika bedong tidak dilakukan dengan benar.
Dikutip dari WebMD, agar tak menjadi hal yang berbahaya, orang tua harus mempelajari cara melakukannya dengan benar serta mengetahui manfaat.
Membedong bayi baru lahir dapat menenangkannya dan membantunya tidur lebih nyenyak dan dalam posisi yang tepat yaitu telentang. Dokter menyarankan posisi tidur ini pada bayi untuk menurunkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).
Apakah Bedong Aman?
Bedong bisa aman bila dilakukan dengan benar. Penting untuk diingat bahwa bayi tidak harus dibedong, namun hindari juga memberikan selimut yang longgar. Jika bayi dibedong lebih lama pada siang atau malam hari, sebaiknya gunakan karung tidur yang memungkinkan kakinya bergerak dibandingkan selimut yang pas badan.
ADVERTISEMENT
Orang tua biasanya sering membedong bayi sebelum mereka tidur dan membantu menenangkan mereka ketika mereka rewel. Penting untuk berhenti membedong ketika bayi Anda mulai mencoba berguling. Ini bisa terjadi sejak usia 2 bulan.
Anda bisa mengenakan bedong yang tidak menekan lengan dan dada bayi. Setelah bayi Anda tumbuh lebih besar dari bedongnya, ia seharusnya sudah bisa menggunakan selimut.
Lantas, Kapan Berhenti Membedong?
‌Anda harus berhenti membedong bayi Anda saat ia mulai terguling. Itu biasanya antara 2 dan 4 bulan. Pada masa ini, bayi Anda mungkin bisa berguling tengkurap, namun tidak bisa berguling kembali. Hal ini dapat meningkatkan risiko SIDS.
Ketika tiba waktunya untuk berhenti membedong bayi Anda dan mengubah rutinitas tidurnya, Anda perlu melakukan transisi. Beberapa bayi mungkin terbiasa tidur dalam bedong. membuka bedong, mungkin membuat mereka kesal dan menyebabkan mereka lebih banyak menangis sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Buat transisi singkat untuk membantu mereka menyesuaikan diri dengan metode tidur baru mereka. Saat mereka menunjukkan tanda-tanda berguling, Anda harus melepas bedongnya.
Anda bisa mengganti bedong, dengan bedong yang sesuai dengan tahap perkembangan bayi Anda. Pastikan lengan mereka tetap bebas saat mereka tidur.
Anda masih bisa membalut anak Anda dengan cara yang sama seperti yang Anda gunakan saat membedong. Jauhkan saja tangan mereka. Anda juga dapat menggunakan kurungan tidur sebagai alat bantu selama masa transisi.
Dalam karung tidur, bayi Anda bisa bergerak sedikit. Bergerak dan membangun kekuatan mereka dan baik untuk pertumbuhan. Namun, Anda harus siaga apabila mereka berguling di malam hari.
Apakah Bahaya Bila Membedong Terus-menerus?
Ada banyak perdebatan seputar dampak positif dan negatif bedong. Pada akhirnya, terserah Anda dan keluarga jika Anda memilih untuk membedong bayi yang baru lahir.
ADVERTISEMENT
Namun, terus membedongnya saat memreka mulai berguling bisa menjadi hal yang berbahaya. Jika bayi Anda rewel dan lebih banyak bergerak, mungkin ia sedang kepanasan saat dibedong. Beberapa tanda bayi kepanasan seperti berkeringat, rambut basah, pipi merah, ruam hingga nafas cepat.
Setelah 2 bulan, Anda harus mengevaluasi kembali situasi tidur bayi Anda. Berhentilah membedong jika si kecil banyak bergerak saat tidur. Selain itu, membedong bisa menjadi berbahay apabila dilakuakn dengan cara yang salah.
Selain itu, beberapa dokter berpendapat bahwa membedong anak setelah usia 2 bulan bisa berbahaya. Sebab, bahaya dari penggunaan bedong yang terus-menerus adalah peningkatan risiko SIDS.