Viral Ibu Hitamkan Mata Anak agar Jera Main Gadget, Apa Kata Psikolog?

18 Juli 2019 16:30 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi anak menutup mata Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi anak menutup mata Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak terlalu sering main gadget kerap membuat orang tua kehabisan akal, tidak tahu lagi harus bagaimana menghentikannya. Hal ini juga dialami seorang ibu, Zahnia Gita. Ia lalu menghitamkan mata anaknya, bak 'mata panda' sebagai cara agar si kecil bisa jera, Moms. Kemudian ia membagikan pengalamannya itu lewat Facebook pribadinya, pada Minggu (14/7).
ADVERTISEMENT
"Ini adalah perbuatan ibunya yg make up pas lagi tidur lalu pas bangun anak tanya knp mata hitam . Ibu jawab . Karena terlalu banyak main HP 🤣🤣 anak nangis terisak2 menyesal ...Hahaha boleh coba mak emak"
Unggahan Zahnia ini kemudian menjadi viral. Sampai tulisan ini diturunkan, sudah 164 ribu kali dibagikan.
Berbagai komentar juga mewarnai aksi sang ibu. Ada menganggap apa yang dilakukannya lucu, unik dan patut dicoba, ada pula yang merasa ini bukan cara yang baik atau tidak mendidik.
Nah, kumparanMOM menanyakan hal ini pada psikolog anak dan remaja Belinda Agustya, M.Psi.
Ilustrasi anak susah tidur Foto: Shutterstoc
Menurut Belinda, memang, sebaiknya anak tidak bermain atau menggunakan gadget terlalu lama, Moms. Selain dapat menjadi candu, hal ini dapat sebabkan anak jadi kurang gerak, mengalami gangguan pada mata karena menatap layar terlalu lama, alami nyeri pada bagian bahu atau leher, merusak mata, membuat anak sulit berkonsentrasi, mengalami gangguan tidur, hingga kurangnya kemampuan sosialisasi anak.
ADVERTISEMENT
Sementara terkait cara yang dipilih Zahnia, menurut Belinda dalam beberapa waktu ke depan atau jangka pendek mungkin akan efektif, tapi tidak untuk jangka panjang, Moms.
Penggunaan gadget pada anak. Foto: Shutterstock
"Karena semakin anak dewasa, ia akan paham kalau cara tersebut cuma akal-akalan mamanya saja. Baiknya kalau memang anak sudah terlanjur adiksi atau kecanduan gadget, maka orang tua dan anak perlu sama-sama membuat komitmen terkait waktu penggunaan gadget," katanya.
Belinda lebih lanjut menjelaskan, untuk meminimalisir penggunaan gadget ini maka perlu ada aktivitas pengganti buat anak. "Alasan anak mencari gadget, karena ia bosan. Kalau orang tua memang bisa menawarkan kegiatan yang menarik, maka bisa meminimalisir waktu screen time."
Belinda juga menekankan, sebenarnya naluri anak-anak itu bergerak dan bermain. Jadi sebaiknya orang tua perlu memfasilitasi hal tersebut. Yuk, agendakan jadwal playdate atau ajak anak bersepeda santai saja, sore ini!
ADVERTISEMENT