Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Wanita di AS Gugat Klinik IVF, Lahirkan Anak Beda Etnis Akibat Embrio Tertukar
21 Februari 2025 15:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Seorang wanita dari negara bagian Georgia, Amerika Serikat , bernama Krystena Murray, berhasil hamil setelah menjalani program bayi tabung (In Vitro Fertilization/IVF) pada Mei 2023. IVF merupakan suatu prosedur di mana sel telur wanita dibuahi oleh sperma pria di laboratorium, sebelum embrio ditanamkan ke dalam rahim wanita.
ADVERTISEMENT
Kehamilan pun berjalan dengan lancar, sampai akhirnya Murray melahirkan seorang bayi laki-laki pada Desember 2023.
Namun, Murray dan sang suami kaget bukan kepalang, karena pasangan yang berkulit putih itu melahirkan bayi dengan kulit hitam atau seorang Afrika-Amerika!
BBC melansir, Murray ternyata selama kehamilan tanpa sadar mengandung dan melahirkan bayi yang bukan anak kandungnya. Setelah melahirkan, ia pun tidak pernah mengunggah foto bayinya di media sosial, atau mengizinkan teman-teman maupun keluarganya.
Murray sempat membeli alat tes DNA untuk melakukan pengetesan di rumah. Dan hasil tes yang diterimanya pada akhir Januari 2024 mengonfirmasi bahwa bayi yang dilahirkannya tidak memiliki hubungan biologis dengan kedua orang tuanya.
Di bulan berikutnya, mereka memberi tahu klinik IVF tentang kesalahan transfer embrio yang dikandungnya. Bayi yang dikandungnya berkulit hitam, sedangkan Murray dan pendonor spermanya sama-sama berkulit putih. Di situlah ia sadar bahwa dokter telah memberinya embrio pasien lain, dan bukan embrionya sendiri.
ADVERTISEMENT
Klinik tersebut kemudian memberi orang tua kandung bayi berkulit hitam tersebut, yang kemudian menuntut hak asuh bayi yang saat itu berusia tiga bulan. Meskipun mengalami kejadian yang tidak mengenakkan, ia sebenarnya ingin mempertahankan bayi itu selama beberapa bulan hingga orang tua kandungnya mendapatkan hak asuh.
Namun, secara sukarela, Murray pun menyerahkan hak asuh bayi yang dilahirkannya, setelah diberi tahu tim hukum bahwa ia tidak memiliki peluang untuk menang di pengadilan keluarga.
"Mengandung bayi, menjadi jatuh cinta kepadanya, melahirkan dia, dan membangun ikatan khusus yang unik antara ibu dan bayi. Setelah semuanya dilakukan, ia harus merelakan bayi itu [untuk dibawa orang tua kandungnya]. Saya tidak akan pernah pulih sepenuhnya dari ini semua," ungkap Murray dalam pernyataan yang dirilis melalui pengacaranya.
Bayi yang tidak disebutkan namanya itu kini tinggal bersama orang tua kandungnya di negara bagian lain di AS, dan dengan nama yang berbeda juga. Dengan kata lain, Murray pun jadi seakan menjadi ibu pengganti (surogasi) atas bayi tersebut.
ADVERTISEMENT
Ajukan Tuntutan Hukum terhadap Klinik Bayi Tabung yang Melakukan Kesalahan
Nah Moms, Murray pun akhirnya menggugat klinik IVF, Coastal Fertility Specialists, akibat kelalaian dalam donor sperma tersebut. Pasangan ini juga tidak memahami apakah klinik tersebut secara keliru mentransfer embrionya ke pasangan lain, atau apa yang mungkin terjadi padanya setelah itu.
"Dia [Kristina] masih ingat betul keterkejutannya saat melihat bayinya untuk pertama kali. Sementara Kristina adalah seorang wanita Kaukasia yang memilih donor sperma dengan penampilan serupa, tetapi bayi yang dilahirkannya adalah seorang Afrika-Amerika. Kesalahan seperti ini tidak seharusnya terjadi di klinik fertilitas. Ini adalah dosa besar," kata pengacara Murray, Adam Wolf, dalam konferensi pers pengumuman gugatan terhadap klinik tersebut.
Coastal Fertility Specialists kemudian merespons kasus ini dengan mengeluarkan sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
"Pada hari yang sama ketika kesalahan ini ditemukan, kami segera melakukan peninjauan mendalam dan menerapkan perlindungan tambahan untuk melindungi pasien. Dan memastikan insiden seperti ini tidak terjadi lagi," tulis pernyataan mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi beberapa tuntutan hukum yang diajukan terhadap klinik fertilitas di AS atas kesalahan dalam program IVF. Semoga permasalahan segera terselesaikan ya, Moms.