Wanita Gemuk Lebih Susah Hamil, Mitos atau Fakta?

11 Oktober 2021 7:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wanita Gemuk Lebih Susah Hamil, Mitos atau Fakta? Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Wanita Gemuk Lebih Susah Hamil, Mitos atau Fakta? Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada berbagai hal yang dapat membuat wanita cepat hamil atau sebaliknya lebih susah hamil. Salah satunya adalah gaya hidup yang merupakan faktor penting dalam kesuburan seorang wanita.
ADVERTISEMENT
Gaya hidup yang sehat seperti selalu menerapkan pola makan seimbang, rutin berolahraga, cukup beristirahat dan tidak merokok misalnya, diketahui dapat meningkatkan peluang kehamilan.
Bagaimana dengan urusan berat badan? Apakah benar wanita gemuk lebih susah hamil? Apakah berat badan memang berpengaruh pada kesuburan?

Benarkah Wanita Gemuk Lebih Susah Hamil?

Benarkah Wanita Gemuk Lebih Susah Hamil? Foto: Shutterstock
Ya, kelebihan berat badan bisa membuat wanita sulit hamil. Hal ini bukan mitos semata karena diketahui terkait dengan sindrom ovarium polikistik atau PCOS.
PCOS merupakan salah satu alasan paling umum mengapa wanita sulit hamil dan wanita yang memiliki PCOS umumnya mengalami kelebihan berat badan atau bahkan obesitas.
Women’s Health melansir, pada wanita yang mengalami kegemukan, ovarium dan sel lemak sama-sama membuat hormon estrogen sehingga estrogen menumpuk di tubuh. Jika terlalu banyak estrogen alami, maka tubuh akan bereaksi seolah-olah Anda menggunakan KB hormonal atau menganggap Anda sudah hamil. Akhirnya, tubuh secara alami mencegah ovulasi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, kegemukan juga dapat menurunkan peluang wanita untuk hamil dengan perawatan kesuburan tertentu, seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung.
Kegemukan Berpengaruh pada Kesuburan Pria. Foto: Shutterstock
Namun bukan hanya wanita, kegemukan juga berpengaruh pada kesuburan pria. Mengutip laman Pusat Informasi Bioteknologi Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, peningkatan berat badan pada pria berhubungan dengan tingkat testosteron yang lebih rendah, kualitas sperma yang lebih buruk, dan penurunan kesuburan dibandingkan dengan pria dengan berat badan normal.
Selain itu disebutkan, kemungkinan infertilitas pria meningkat sebesar 10% untuk setiap 9 kg kelebihan berat badan yang dimilikinya.