Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bila si kecil sudah mulai belajar puasa tahun ini, pastikan Anda mencukupi kebutuhan nutrisinya. Hal itu penting dilakukan agar anak Anda tetap sehat meski sedang berpuasa.
Anda juga harus peka dengan gejala kesehatan yang mungkin menyerang anak saat puasa. Jika si kecil menunjukkan tanda-tanda kesehatannya menurun, maka Anda bisa menyegerakan anak untuk berbuka puasa, Moms.
Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis anak, Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp. A, juga mengingatkan agar orang tua selalu memantau kesehatan anak selama berpuasa. Jika anak menunjukkan tanda-tanda kesehatannya menurun, maka Anda bisa menyegerakan si kecil untuk berbuka puasa, Moms.
"Kapan sih ibaratnya mereka boleh buka? Kalau ada tanda-tanda hipoglikemia. Sebenarnya kita bisa tenangkan dia dulu, ajak main yang tidak terlalu berat. Tapi kalau sudah tidak mau engage, kita bisa pertimbangkan untuk buka dulu, abis itu puasa lagi," jelas Dokter Spesialis Anak, dr. Ariani Dewi Widodo, SpA beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang dimaksud dengan hipoglikemia?
Mengenal Hipoglikemia pada Anak yang Berpuasa
Hiploglikemia adalah keadaan di mana kadar gula darah dalam tubuh berkurang. Jika mengalami kondisi tersebut, anak biasanya akan menunjukkan beberapa tanda, seperti jantungnya berdebar kencang, tangannya gemetar dan emosinya mudah tersulut. Kalau anak Anda menunjukkan tanda-tanda tersebut, maka Anda perlu mengajaknya berbuka puasa.
Nah Moms, agar anak terhindar dari hipoglikemia serta penyakit lainnya, Anda harus menjaga kesehatan tubuh si kecil saat berpuasa. Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Ya Moms, meski sedang berpuasa, asupan kalori dan cairan anak dalam sehari tidak boleh dikurangi.
"Asupan kalori dan cairan sehari tidak boleh di-korting. Makanan yang tidak mudah diubah jadi glukosa itu kita letakkan pas sahur. Kemudian pada saat berbuka, kita berikan yang manis, sehingga saat mengkonsumsi makanan atau minuman itu, anak kembali gula darahnya," jelas dr. Ariani.
ADVERTISEMENT
Jadi yuk, semangat mendampingi anak belajar puasa dengan membantu menjaga kesehatan tubuhnya, Moms.